Penulis : T.
Andi Situmorang
Penerbit: Penerbit
Andi
Tahun terbit
: 2014
Tebal : 256
hlm
Genre : Fiksi
ISBN : 978-979-29-2188-5
***
BLURB
“Lo lihat,
mereka saling menyukai. Gue rasa lebih mudah buat lo melupakan Marco daripada
memilih berjuang mendapatkannya. Benar cinta harus diperjuangkan, tapi bukan
sendiri harus berdua.”
Mengerut
kening Monic mendengar ucapan Ilham. Nadi bicaranya barusan seperti tidak
menyimpan kebencian kepada Dinda, “ Lo nggak benci lagi sama Dinda?”
Ada jeda
sekian waktu sampai akhirnya terdengar helaan napas panjang Affan,”Setelah
mendengar semuanya dari Papa, gue sadar Dinda nggak layak gue benci. Justru
Mama yang merebut Papa dari ibunya. Jadi Tante Lusia hanya mengambil kembali
miliknya.”
Namun cinta adalah urusan hati, semakin
dihalau semakin terasa kuatnya.
Ketika Dinda mengalami kecelakaan motor,
Marco adalah orang yang paling telaten
merawat Dinda.
Bagaimanakah dengan hati Monic?
karena yang ia tahu Marco hanya menyukai
Dinda, bukan dirinya.
Yuk temukan akhir cerita tentang pergulatan
cinta dalam novel ini.
***
Dinda
Mariana Lexi seorang gadis yang besar di Medan Sumatra Utara, masih duduk di
kelas 1 SMA semester 2. Takdir hidupnya berubah setelah ibunya yang bernama
Lusia meninggal dunia dan Dinda harus pergi ke Jakarta untuk menemui seseorang
yang katanya adalah ayah kandungnya. Dinda setengah tidak percaya bahwa dia
masih mempunyai seorang ayah, selama hidup 15 tahun sang ibu tidak pernah
sedikitpun mengucapkan nama ayahnya. Dinda hidup berdua dengan Ibunya, ibunya
memenuhi kebetuhan mereka berdua dengan menjadi seorang penjahit. Ibunnya
sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik, banyak yang mengira Lusia adalah
seorang wanita yang tidak baik tapi Dinda tidak mempercayai itu.
Setibanya di
Jakarta, ternyata ayahnya sudah mempunyai istri yang bernama Clara dengan dua
anak yang bernama Affan dan Monic. Usia keduanya tidak jauh beda dengan Dinda.
Baik Clara maupun Monic menyambut baik kedatangan Dinda hanya Affan yang kurang
suka dengan kedatangan Dinda karena menurut Affan ibu Dinda merebut Ayahnya
dari Ibunya. Tetapi sang Ayahnya hanya bersifat biasa kepada Dinda, mengingat
hampir selama 15 tahun tidak bertemu, hal ini meragukan Dinda akan siapa dia
sebenarnya di mata Ayahnya itu.
Kehidupan di
sekolah Dinda di mulai. Di sekolah barunya ia bersahabat dengan teman
sebangkunya yang bernama Nancy, yang akhirnya mempertemukan Dinda dengan
laki-laki yang menjadi idola di sekolahannya yang bernama Ilham. Ilham suka
terhadap Dinda tetapi pantang bagi Dinda untuk berpacaran di usia yang masih
belia, jadi dia hanya menggap Ilham sebatas teman.
Disisi lain,
pertemuanya dengan Marco sahabat dekat Affan membawa perubahan bagi Dinda. Ada
sesuatu yang ia rasakan saat ia melihat Marco dan tampaknya Marco pun juga
jatuh hati kepada Dinda. Tapi sayang karena inilah hubungan baiknya dengan
Monic menjadi renggang karena Monic sudah lama jatuh hati kepada sahabat
kakaknya itu.
Apa rahasia
yang disimpan sang ayah sehingga membuat ibu dan ayahnya saling terpisah?
Mengapa
Ayahnya bersikap dingin di awal pertemuannya dengan Dinda?
Apakah Affan
akan bersikap baik kepada Dinda pada akhirnya?
Siapa yang
akan dipilih Dinda ? Ilham atau Marco?
Bagaimana
kelanjutan hubungan Dinda dengan Monic?
Dan
bagaimana ending cerita ini?
***
Ending yang
seperti apa sudah terbaca dari blurb yang tertulis. Menurut saya konflik yang
ada memang terlalu datar, tidak ada kejutan dari part ke part selanjutnya. Dan
konflik kurang greget. Daripada menceritakan Nancy yang mengidolakan Ilham
lebih membat konflik dari tokoh utama yang lain. Disini tidak dijelaskan bagaimana
sikap Bramantyo terhadap Clara. Selain itu tidak berharap cerita yang lebay
atau terlalu berlebihan dari cerita yang menjelaskan sikap Monic terhadap Dinda
terlalu biasa saat mengetahui bahwa Marco lebih memilih Dinda daripada dirinya.
Ada inti cerita yang lebih membuat greget daripada hanya membahas konflik
antara Marco, Ilham , Dinda dan Monic. Konflik mereka terlalu menyita cerita.
Tapi sebagai
teman santai atau buat mereka yang menyukai bacaan yang ringan cerita ini cukup
layak untuk dibaca.
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian