Judul Buku : Karena Aku Cinta
Penulis : Mita Juniar
Penerbit: Zettu
Tahun terbit : 2014
Cetakan : Edisi I
Tebal : 156 hlm
ISBN : 978-602-7735-29-3
***
Blurb
“Kenapa Dav?
Gue kurang cantik malam ini?” Tanya Sintya polos.
“Bukan
kurang cantik, tapi ngga cantik sama sekali Kodooook. Hahaha..”
Tawa Davi
memancing semua hadirin ikut tertawa.
“Coba deh lo
kasih tau sama sahabat lo ini, gimana caranya dandan, Ra.”
Lanjutnya.
Kali ini kata-katanya ditunjukkan untuk Tarra.
Cinta memang
sulit dipahami,
berbagai
pelajaran pun ngga akan mampu mendeskripsikannya.
Cinta hanya
mampu dirasa, cinta suci yang dilandaskan atas cinta kepada-Nya.
Cinta juga
ngga terprediksi kapan dia datang, tiba-tiba rasa itu menyelinap dalam hati dan
ngga bisa dihalangi.
Ah... cinta
memang lucu.
***
ReView
Syntia Diane Shafa tapi lebih sering dipanggil dengan
sebutan kodok. Mempunyai sahabat yang modis dan suka dandan yang bernama Tarra
Puteri yang ternyata juga menyukai kakak Syntia yang bernama Rey. Syntia rela
merombak semua penampilannya demi seorang cowok yang merupakan murid baru di
sekolah yang bernama Davi, tapi sayang karena dia tidak bisa berdandan malah
jadi bahan lelucon oleh Davi.
kejadian itu seperti pukulan yang tepat dilayangkan di
muka Syntia, tapi itu tidak bertahan lama. Lomba kimia mempertemukan ia dengan
seorang laki-laki baik yang bernama Oxcel. Jatuh cinta karena terbiasa, dialami
mereka berdua. Tapi ditengah rasa cinta yang menggebu diantara mereka kerikil
kecil itu datang. Mantan pacar Oxcel datang dan mengaku kalau pernah hamil dengan
Oxcel. Dan selain itu Davi juga berniat merebut Syntia dari Oxcel.
Bagaimana nasip hubungan Oxcel dengan Syntia??
***
Penulis dalam menceritakan menggunakan sudut pandang
orang ketiga, dimana dia seperti mengamati seseorang dan menceritakan kembali. Ada
beberapa kalimat yang mungkin maksud penulis adalah untuk menceritakan pendapat
dia sendiri tapi malah membuat kalimat tersebut terkesan garing dan
menghilangkan feel dari cerita tersebut.
“Wajah
Kodok masih dilumuri make up nggak jelas yang bikin dia kelihatan mirip badut
kodok sedang acting nangis, upppsss...”(Halaman 35).
Aku disini suka dengan karakter Tarra tentunya, karena
dia benar-benar menjadi sahabat yang baik buat Syntia apapun keadaanya.
Kelebihan cerita ini adalah bahwa persahabatan itu
tidak dipengaruhi apapun kondisi kita, dan selalu memberi semangat kepada
sahabat yang sedang mengalami kegalauan. Kekurangannya dari cerita ini adalah
gaya bahasa yang digunakan oleh penulis dan karakter yang dibuat malah membuat
cerita ini terkesan “ya udah gini aja”. Apalagi penggunaan kata “giling” dalam
beberapa percakapan yang sering dilontarkan oleh Tarra atau Syntia, aku sama
sekali tidak tahu artinya. Ending cerita yang diluar ekspektasi bukan malah
membuat pembaca berkata ‘WOOOW” tapi lahh kok gini endingnya.
Bagian dari adegan yang aku sukai dalam cerita ini
adalah waktu Tarra di tembak oleh Kak Rey, akhirnya penantian Tarra membuahkan
hasil.
Pesan yang di sampaikan oleh cerita ini, bahwa sahabat
itu akan selalu ada apapun kondisi kita. Jauh dari tagline buku yaitu “ Jika
kamu cinta maka berjuanglah”, aku tidak melihat perjuangan untuk mendpatkan
cinta itu, yang aku lihat dan berkesan hanya seberapa keras usaha Tarra untuk
membantu Syntia dalam menghadapi masalahnya.
Rating buku ini 2
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian