Judul Buku : Summer In Love
Ya, Ini
memang musim panas,
Tapi, kau
justru membawa kesejukkan
Penulis : Nita Miranti
Penerbit: PING !!!
Tahun terbit : Juni 2013
Cetakan : Pertama
Tebal : 196 Halaman
ISBN : 978-602-79338-80
***
BLURB
Jika
boleh, Natsu pasti memilih untuk kehilangan ingatannya selamanya saja. Dia
tidak butuh ingatan itu jika membuatnya harus berpisah dengan Keiko. Tentu saja
Natsu bukan orang yang mudah menyerah. Jika bisa, dia akan memperjuangkan Keiko
untuk menjadi kekasihnya selamanya. Tapi, ingatannya yang sedikit demi sedikit
memaksa kembali membuat semuanya tidak mungkin. Sungguh tidak mungkin.
*****
Keiko, gadis yang dibesarkan di sebuah panti asuhan
nekad keluar dari panti agar tidak menjadi beban sang ibu panti. Ia masih
sekolah setingkat SMA, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Keiko bekerja di
sebuah cafe setelah dia pulang dari sekolah. Sedangkan untuk biaya sekolah
Keiko mendapatkan beasiswa. Keiko seorang gadis kutu buku yang lebih banyak
menghabiskan waktu di perpustakaan dan memakai kacamata tebal.
Persahabatannya dengan seorang gadis cantik bernama
Airin, Airin mempunyai sifat yang bertolak belakang dengan sifat Keiko,
meskipun begitu persahabatan mereka terjalin sangat erat. Bersahabatan mereka
terjalin sejak Keiko dan Airin tinggal di panti asuhan yang sama. Karena sifat
Airin yang ceria, Airin di adopsi oleh
sepasang suami istri, sedangkan Keiko yang lebih banyak diam di dalam kamar
untuk membaca buku dongeng hasil sumbangan. Persahabatan Airin dan Keiko tetap
berjalan hingga mereka dewasa.
Keiko bertemu seorang pria bernama di depan kedai tempat dia bekerja, kondisi
Natsu yang mirip gelandangan dengan sekujur tubuh penuh luka, atas dasar
kasihan Keiko menolong pria itu dan merawatnya di rumah. Ternyata pria
mengalami amnesia, akhirnya Keiko memberi dia nama Natsu yang mempunyai arti
musim panas. Cinta akhirnya tumbuh diantara keduanya. Liburan musim panas,
merupakan hal yang sangat ditunggu oleh Keiko karena itu berarti dia akan libur
bekerja dan libur sekolah dengan waktu yang sangat lama. Setelah usai melihat
perayaan Hanabi Takai yang mempunyai arti perayaan kembang api pada
musim panas Natsu menyatakan cinta kepada Keiko, dan Keiko-pun mengatakan bahwa
ia juga menyukai Natsu.
Kebahagian itu tidak berlangsung, Keiko diserang oleh
orang yang tidak dikenal diwaktu perjalanan menuju ke rumah Akari. Dengan
kondisi berlumurun darah hampir disekejur tubuhnya Keiko masih bisa pulang hal
itu membuat Natsu kaget dan langsung membawa Keiko ke rumah sakit terdekat.
Dalam kondisi setengah sadar karena selesai operasi Keiko melihat Natsu
berpelukan dengan Akari. Hal ini memicu ketegangan diantara mereka bertiga.
Sebagai permohonan maaf kepada Keiko, Natsu dan Akari berniat mencari ibu
kandung Keiko, karena mereka tahu Keiko sangat ingin bertemu dengan ibunya.
Bagaimana akhir kisah ini, apakah Natsu dan Akari
berhasil menemukan identitas ibu Keiko?
Ada hubungan apa, antara Natsu dan Akari?
Siapakah sebenarnya Natsu itu?
Temukan jawabannya dalam novel “Summer In Love”
***
Penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga,
menggunakan alur maju tetapi ada sedikit flashback
waktu menceritakan awal mula Keiko
masuk panti asuhan. Menggunakan setting
tempat negara Jepang, di novel ini ada beberapa istilah bahasa jepang yang
digunakan tapi tidak usah kwatir ada penjelasan disetiap kata yang digunakan.
Memang untuk setting tempat tidak dijelaskan secara detail hanya penyebutan
beberapa nama wilayah di Jepang. Untuk karakter disini aku suka dengan tokoh
Airin, tapi agak kaget juga kenapa tiba-tiba Airin jadi seperti itu. Kenapa aku
suka Airin, karena dia ceria, friendly,
tidak pilih-pilih teman.
Kelebihan novel ini adalah di novel ini kita akan tahu
perbedaan untuk menyapa seseorang yang sudah kita kenal baik atau belum. Contoh
Keiko memanggil Akari selalu diakhiri dengan kata –chan, begitu sebaliknya. Jadi panggilan mereka menjadi Akari-chan
atau Keiko-chan, ternyata chan itu mempunyai arti akhiran nama seseorang yang
sudah akrab biasanya digunakan untuk kaum perempun. Sedangkan untuk akhiran
nama untuk orang yang baru dikenal menggunakan kata –san. Setelah membaca novel
ini jadi pengen ke Jepang pas di sana liburan musim panas, ingin lihat pesta
kembang api versi orang jepang.
Kekurangan novel ini adalah jalan cerita yang dibuat
menurut ku terlalu cepat dan kurang greget, dan aku merasa feel dalam cerita tidak kena sama sekali. Misalnya Natsu dikatakan
jatuh cinta kepada Keiko karena kesabaran Keiko merawat Natsu waktu sakit, tapi
yang saya baca disini Keiko merawat Natsu cuma sebentar, dan tidak ada moment
yang menggambarkan kalau mereka saling menyukai. Tiba-tiba langsung menyatakan
cinta.
Bagian yang aku suka dari cerita ini, tentu saja waktu
mereka berdua mengungkapkan perasaan mereka masing-masing, tidak ada hal yang
membahagiakan selain melihat dua orang yang saling mencintai mengutarakan
perasaannya masing-masing.
Quote yang aku suka dalam cerita di buku ini adalah :
“Jangan
pedulikan cuaca, tapi lihatlah bunga itu tumbuh indah justru karena cuaca ini.
Jangan pedulikan masalahmu,
tapi
lihatlah hasil yang kau dapatkan setelah masalah itu selesai.”
(Keiko,
Halaman 35)
“Jangan
pernah takut menunjukkan kemampuanmu
sebelum ada
yang mencelanya.
Jika ada
yang mencela? Bukan berarti kamu harus mundur.
Tapi, kau
harus tunjukkan kepada yang lebih baik. Itulah hidup.”
(Natsu,
Halaman 118)
Pesan yang ingin disampaikan dari cerita ini adalah
jangan membuat kesimpulan berdasarkan persepsi sendiri lebih baik tanyakan
langsung, agar tidak ada pihak yang terluka. Selain itu teman baik adalah harta
yang paling berharga dan jangan pernah sedikitpun berfikir untuk menyakiti
sahabatmu.
Bisa dibaca oleh semua kalangan dan dari 5 nilai yang
aku punya cerita ini mendapatkan nilah 3.
Buat penulis ditunggu karya karya selanjutnya.
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian