Judul Buku : Secangkir Kopi dan Pencakar
Langit
Penulis : Aqessa Aninda
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo
Tahun terbit : tahun 2016
Cetakan ; Ketiga, Maret 2017
Tebal : 345 Halaman
ISBN : 978-602-02-8759-1
***
BLURB
Satrya nggak
munafik, first impression seorang laki-laki terhadap perempuan pasti
tampilan fisik dulu sebelum inner beauty. Namun teori itu terbantahkan
ketika Satrya tanpa sengaja meminta bantuan Athaya, seorang IT system
analyst yang begitu passionate dengan profesinya, juga dijaga
habis-habisan sama cowok-cowok IT yang pada sayang sama ‘dedek’ mereka ini.
Satrya bisa
memilih wanita cantik mana saja untuk didekati – penampilan Satrya memang mampu
bikin cewek-cewek melirik sekilas kepadanya. Tapi, ia memilih Athaya.
Sedangkan
Athaya diam-diam sudah lama memendam rasa pada Ghilman. Masalahnya ... Ghilman
sudah punya pacar.
Di
tengah-tengah business district nomor satunya di Jakarta, kopi, rokok, meeting,
report, after office hour, cowok-cowok rapi dengan kemeja slim fit, kaki jenjang
cewek-cewek dengan heels tujuh sentimeter, ada sepotong kisah cinta
segetiga antara Athaya, Satrya dan Ghilman.
Siapakah yang akan Athaya pilih? Satrya yang menarik
dan fun atau Ghilman yang baik hati serta gesture – nya yang
selalu bikin jantung Athaya deg-degan?
Benarkah dicintai rasanya lebih menyenangkan dariada
mencintai?
*****
Satrya Danang Hadinata, 26 tahun, posisi sebagai quality assurance. Athaya Shara, seorang
IT system analyst. Ghilman Wardana, Business analyst. Satrya, Athaya dan Ghilman bekerja pada satu
kantor yang sama, cuma mereka beda divisi saja.
Satrya, suka memperhatikan tampilan luar seorang
wanita, karena menurut dia inner beauty
is bulshit. Mulai dari pakai baju apa, parfum seperti apa yang mereka pakai
tidak lepas dari tatapan mata seorang Satrya, dia bukan seorang playboy atau cowok metroseksual, karena menurut dia hal-hal seperti itu ia bisa
menentukan type seperti apa wanita
tersebut dan bisa menentukan obrolan semacam apa yang akan mereka bicarakan.
Tapi semua pandangan itu berubah setelah ia bertemu dengan Athaya. Semua orang
satu kantor mempunyai pendapat yang sama bahwa seorang Satrya memang cakep, Satrya
mempunyai segala hal yang bisa membuat cewek cewek tertarik kepadanya.
Athaya seorang gadis yang berada disarang penyamun,
karena memang hanya Athaya saja gadis yang berada dalam tim IT, karena semuanya adalah para cowok,
dan memang biasanya yang berhubungan dengan IT
itu adalah para cowok. Sudah kebal berada di kandang singa, segala candaan
dan rayuan yang dilontarkan oleh para cowok di tim IT dibabat habis oleh
Athaya, pada akhirnya mereka malah menganggap Athaya adalah adik bagi mereka.
Ghilman, dia memang tidak bisa dikatakan jelek, tapi
menurut Athaya segala tingkah laku Ghilman, cara dia tersenyum cara dia bicara
mampu membuat jantung Athaya berdebar lebih cepat, dan Athaya diam-diam
menyukai Ghilman tapi sayang Ghilman sudah punya pacar, pacar yang ia pacari
sejak zaman kuliah.
Karena menurut pengamatannya seorang Athaya berbeda
dari cewek cewek lain di kantornya, pandangan pertama seorang Satrya merasa
kagum kepada Athaya, Athaya mengingatkan ia kepada seseorang. Dengan segala
kode-kode yang Satrya berikan kepada Athaya berharap seorang Athaya bisa
mengerti apa yang sedang Satrya rasakan. Satrya berusaha mendekati Athaya,
karena Satrya tahu Athaya masih single
meskipun diam-diam dia juga tahu bahwa ada yang berbeda saat Athaya memandang
Ghilman.
Disaat Athaya berusaha menerima Satrya, Ghilman putus
dengan pacarnya, sedikit banyak hal ini berpengaruh terhadap perasaan Athaya.
Satrya berusaha mendekati Athaya melalui sisi seorang Athaya yang ceria dan
selalu tampak gembira, sementara Ghilman berusaha mendekati Athaya dari sisi gelap
Athaya.
Seperti apa perjuangan Satrya dan Ghilman dalam
mendapatkan hati Athaya?
Kepada akhirnya Athaya akan berlabuh?
Menerima cinta dari Satrya atau menunggu yang cinta
yang tidak pasti?
Mencintai ataukah dicintai mana yang lebih indah?
Temukan jawabannya dalam novel “SECANGKIR KOPI DAN
PENCAKAR LANGIT” karya Aqessa Aninda.
*****
Menggunakan penulisan sudut pandang orang ketiga.
Mengangkat kisah yang sederhana tentang cinta segitiga dan pernak pernik dunia
kerja. Meskipun berjudul secangkir kopi dalam cerita ini tidak ada sama sekali
pernak pernik tentang perkopian, iya secangkir kopi adalah sebuah kebiasaan di
pagi hari sebelum Athaya, Ghilman ataupun Satrya memulai aktivitas ngantor
mereka. Selain ada Athaya, Ghilman dan Satrya yang menjadi tokoh utama dalam
cerita ini, ada duo serigala dan beberapa cowok dari tim IT yang membuat cerita ini semakin hidup dan tidak membosankan. Duo
serigala itu adalah Radhi dan Ganesha, yang suka menggoda Athaya dan mungkin
cewek cewek kantor mereka. Selain itu ada Lasha teman dekat Athaya dan juga
sahabat Ghilman sejak masih kuliah. Duo serigala Radhi dan Ganesha meskipun
memang bukan peran utama tapi kekoyolan mereka malah membuat cerita ini lebih
hidup dan lebih berwarna. Apalagi kalau mereka sedang berkumpul di chat grup
WA, salah satu contohnya seperti berikut ini :
Radhian : kepada saudara Satrya Danang, segera backup semua
pekerjaan anda, karena kurang dari 1x24 jam akses komputer anda akan kami
block.
Larasati
Shanaz : dodol, mau
block kok pengumuman.
Ghilman
Wardana : 1x24
jam?kayak pos satpam aja lo, Mat harap lapor.
Ganesha
Akbar : jangan
nakal-nakal ya. Sat Sat, Athaya adik kesayangan kakak-kakak IT
Larasati
Shanaz : Hih Taya
juga males kali nganggep lu pada abangnya.
Itu hanya contoh sebagian kecilnya saja, masih ada
beberapa lagi bahkan ada yang isinya cuma percakapan mereka di grup WA itu
hampir sampai halaman lebih tapi kita yang baca sama sekali gak bosan, belum
lagi kalau chat mereka yang by email. Kocak
habis pokoknya. Memang perlu sepertinya guyonan seperti itu, ditengah kerjaan
kantor yang menumpuk becanda dengan teman sekantor bisa sedikit meringankan
beban mereka, sepertinya yang bekerja di kantoran paham dengan hal seperti ini
bukan?
Karakter Athaya yang santai dan sepertinya sudah kebal
dengan segala candaan dari teman-temannya di kantor, jadi seperti hiburan
tersendiri buat Athaya. Suka sama karakter Athaya, sayang sama keluarga, cewek
mandiri dan bekerja keras satu lagi bisa gitu ya nyimpan rapat perasaan dia
kepada Ghilman tanpa ada seseorang yang menyadari sama sekali. Kenapa jadi
ingat kisah Fatimah Az Zahra dan Ali Bin Abi Thalib yaa?
Melihat dari karakter karakter tokoh yang muncul
disini aku berfikir, bahwa tokoh-tokoh tersebut memang nyata ada, dan penulis
berhubungan setiap hari dengan mereka.
Kelebihan buku ini dibanding dengan cerita yang lain. Tidak
bisa dipungkiri bahwa cerita ini memang tentang cinta segitiga, tapi cinta
segitiga dalam kisah ini sangat berkelas, tidak ada adu jotos, tidak ada saling
iri, tidak ada yang saling menjatuhkan. Tidak ada persaingan. Intinya tidak ada
drama yang lebay, terus kalau tidak ada drama lebay seperti itu bagaimana ada
konfliknya, siapa bilang tidak konflik, konfliknya lebih keren disini, bikin
jatung deg-deg an dan gak bakalan berhenti baca sebelum selesai. Sejatinya
cewek bukan untuk diperebutkan.
Kekurangan dalam novel ini adalah kenapa scene Mas Sat
Sat dikit banget kak Aqesha? Ha ha ha. Oh iya apa karena Mas Sat Sat muncul
lagi di novel “SATU RUANG”. Karena
aku mendukung Mas Sat Sat kayaknya aku juga harus baca novel Satu Ruang.
Quote favorit yang aku suka dalam novel Secangkir Kopi
dan Pencakar Langit adalah sebagai berikut :
“Suka itu
lumrah, bergantung kadarnya aja. Yang khianat itu kalau dipupuk perasaanya.
Jadi kadarnya berlebihan”
(Halaman
325)
Pesan moral yang dapat disampaikan dalam cerita ini
adalah jika memang belum siap untuk memulai sebuah hubungan lebih baik sendiri
dulu untuk bisa lebih memantapkan hati dan jika memang sudah yakin akan
seseorang tidak usah nunggu lama langsung saja temui kedua orangtuanya. Karena
itu bentuk sebuah keseriusan dan tanggungjawab serta lebih menghargai seorang
wanita.
Akhirnya selesai juga membuat review dari novel ini.
Buku ini cocok dibaca semua orang, meskipun karakter tokoh di atas umur 20
tahun tapi masih aman kalau dibaca anak anak remaja. Buat para pecinta romance
yang suka dengan konflik cinta segita kalian harus baca cerita ini.
Dan nilai yang cocok untuk novel ini adalah 4,5 dari 5
nilai yang aku punya.
***
Untuk penulis tetap semangat dan terus berkarya ya
kak, saya tunggu karya karya selanjutnya.
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian