Judul Buku : Beautiful Sorrow
Rasa Mana yang Ingin Kau Sapa Lebih Dulu?
Penulis : Pia Devina
Penerbit: DIVA Press
Tahun terbit : 2014
Cetakan ; Pertama,
Februari 2014
Tebal : 263 Halaman
ISBN : 978-602-7968-35-6
Buku ini hasil pinjam dari Perpustakaan Daerah
Kabupaten Pacitan.
***
BLURB
Radella
Editha masih saja terperangkap pada masa lalu, pada seorang Yoga. Ia memutuskan
resign dari kantor, lalu kabur ke Singapura. Tapi, Pram, bos Radel,
menyusulnya ke sana. Ia meminta Radel pulang.
Radel
menolak dengan keras. Ia membenci Pram. Laki-laki itu yang menyebabkan dirinya
putus dengan Yoga. Tapi, Pram juga memberinya sebuah kabar. Bahwa Yoga akan
ditugaskan kembali ke Jakarta.
Radel luluh.
Ia akhirnya pulang. Dan, di suatu malam, Radel dan Yoga pun bertemu. Radel
merasa dunianya hidup kembali. Ia tersenyum, tertawa, dan kembali bersemangat.
Ia merasa utuh setalah Yoga hadir.
Namun, tiba-tiba
Radel merasa dikejutkan oleh listrik tegangan tinggi saat menemukan foto mesra
Yoga bersama Meira, mantan pacar Yoga semasa kuliah, yang juga mantan pacar
Pram, di mobil Yoga.
Radel pun
kembali sedih dan sakit hati. “Benarkah ini sebuah kenyataan?” jerit hari
Radel.
Tak lama
sebuah jawaban pun ia dapatkan dari Meira. Sebuah jawaban yang lagi-lagi
mengejutkannya : Yoga tak lagi bisa mencintai Radel juga Meira.
Lalu....?!
*****
Radel sejak masa SMP sangat mengagumi sosok Yoga,
lama-lama rasa kagum itu berubah menjadi cinta. Radel jatuh cinta pada sosok
Yoga sejak saat itu dan terus berlanjut hingga ke bangku kuliah karena
kebetulan Radel dan Yoga berada di kampus yang sama. Akhirnya mereka resmi
saling berpacaran setelah lulus kuliah atau setelah mereka mendapatkan
bekerjaan. Kebahagian sangat dirasakan oleh Radel, bagi Radel Yoga adalah
dunianya.
Radel hidup dengan ayah dan seorang kakak perempuan
yang bekerja dan menetap di Singapura. Waktu sang Ayah yang harus menyelesaikan
urusan kantor di luar negeri, Radel yang waktu itu mendekati sidang skripsi
dipaksa sang ayah untuk tinggal sementara di rumah teman dekat sang Ayah.
Karena tidak mempunyai daya untuk menolah akhirnya Radel menyetujui hal itu.
Tak dapat ditolah ternyata teman dekat ayahnya itu adalah orang tua dari Pram,
kakak tingkatnya di kampus yang terkenal jutek dan Radel sangat membenci Pram
serta Pram adalah sahabat dari Yoga.
Waktu terus berjalan, hingga akhirnya karena referensi
sahabatnya yang bernama Nadya, Radel bisa masuk ke dalam sebuah perusahaan dan
kepala bidang dimana ia bekerja adalah seorang Pram. Orang yang masih saja ia
benci.
Kebencian Radel kepada Pram semakin bertambah, setelah
dengan sengaja Pram mencium Radel di hadapan Yoga, hal ini dilakukan sebagai
upaya balas dendam kepada Yoga karena dulu kekasih Pram yang bernama Meira
lebih memilih meninggalkan Pram dan berlari ke dalam pelukan Yoga.
Setalah kejadian itu, Radel marah besar bahkan
mengajukan surat resign tapi atas bujukan sang ayah yang melaranganya untuk
keluar dari perusahaan tempat ia bekerja dan sebuah pernyataan yang di
sampaikan Pram bahwa Yoga akan kembali dinas di Jakarta menjadi alasan Radel
untuk kembali ke Jakarta, sebelumnya ia menenangkan diri di Singapura bahkan
dengan Pram sampai menyusul ke sana untuk membujuk Radel.
Setelah kepulangannya ke Jakarta takdir membawa ia
untuk bertemu kembali dengan Yoga, setelah putus dari Yoga ini adalah pertemuan
pertama mereka setelah berstatus sebagai mantan pacar. Radel sangat bahagia
sulit untuk melupakan Yoga, menghapus setiap kenangan yang telah Yoga ciptakan
dalam hidup Radel. Radel hampir frustasi dengan keadaanya tersebut.
Pertemuan-pertemuan dengan Yoga dan kebenciannya
kepada Pram membawa Radel pada satu titik kesimpulan?
Bagaimana kelanjutan kisah ini? Apakah Radel akan bisa
kembali dengan Yoga, ataukan kebenciannya terhadap Pram berubah menjadi rasa
cinta?
Baca kisah ini selengkapnya dalam “Beautiful Sorrow” karya Pia Devina
*****
Sebenarnya dari blurb
sudah di dapat bagaimana jalan ceritanya. Kemungkinan besar semua wanita
pasti akan membenci sosok Pram. Bayangkan saja kamu sedang menjalin hubungan
dengan seseorang yang sudah kamu taksir sangat lama bahkan sejak kamu duduk di
bangku SMP dan baru bisa dekat setelah lulus kuliah dan hubungan itu dikacaukan
oleh orang seperti Pram dengan alasan untuk balas dendam pada cowok kamu? Jika
membunuh itu tidak dosa mungkin kalau aku pribadi sudah aku lempar ke samudra
dari atas pesawat terbang, apa gak tahu gimana rasanya, ini lebih dari sekedar
sakit hati. Sudahlah tidak usah membahas hal itu.
Terlepas dari Pram yang melakukan sebuah kesalah
fatal. Karakter Pram yang dingin malah lebih mempunyai dayak tarik tersendiri.
Sudah dapat dipastikan, banyak yang tidak suka dengan karakter Radel, sudah
susah move on ditambah lagi keras
kepalanya itu yang hanya bisa tunduk saat ayahnya sudah bertindak. Karakter
Yoga yang diceritakan oleh Radel di awal awal memang Yoga ini adalah sosok yang
pacar-able banget pokoknya. Kriteria
seorang kekasih yang banyak dicari oleh para wanita yang seperti Yoga ini, tapi
sayang ending tentang Yoga bersifat
misterius.
Aku paham bagaimana perasaan Radel, menghapus atau
melupakan atau sejenisnya itu bukan perkara mudah, apalagi itu cowok yang ia
cintai dari SMP, berapa tahun coba itu hingga mereka resmi berpacaran di waktu
mereka udah lulus kuliah dan bekerja. Orang yang cuma kenal 3 tahun aja perlu
usaha move on lebih dari 5 tahun. Ha
ha ha ha sudah abaikan ya. Selain karena Pram menjadi penyebab putusnya
hubungan Radel dengan Yoga, Radel sendiri merasa seolah-olah dipermainkan oleh
Pram dan ditambah lagi kebencian ia sejak masih kuliah terhadap sosok Pram.
Bisa dibayangkan seberapa besar kebencian Radel terhadap sosok Pram itu.
Dalam novel ini kebanyakan menggunakan narasi, dengan
menggunakan sudut pandang orang ketiga. Jadi adegan lebih banyak bercerita
tentang Radel, Pram dan sahabat sejati Radel yang bernama Natasya. Yoga secara real muncul beberapa part sebelum
ending. Dengan alur maju mundur membuat sedikit bingung tapi sudah ada
keterangannya jika cerita itu terjadi sebelum atau sesudah Radel putus dengan
Yoga, jadi tidak perlu dikwatirkan meskipun aku sendiri pada akhirnya hanya mengira-ngira
kejadian ini setelah adegan yang mana atau sesudah adegan apa. Dengan setting di negara Singapura pembaca
sedikit banyak tahu tentang tempat-tempat di Negara Singapura.
Ini buka kedua yang aku baca karangan Pia Devina, buku
pertama berjudul Carrying Your Heart. Dari dua novel yang aku baca sama-sama
menggunakan alur maju mundur, terlalu cepatkah jika aku menyebut ini merupakan
salah satu ciri dari penulis?, jadi ingin membaca karya yang lain dan apakah
akan tetap menggunakan alur maju mundur juga?
Kelebihan cerita ini dengan cerita lain adalah pada
karakter yang kuat yang terbentuk dari setiap peran. Peran Radel yang
menyebalkan dan keras kepala dan Natasya yang periang serta lainnya benar benar
membuat cerita ini menjadi keren. Dengan menggunakan alur maju mundur dan
ditambah karakter yang kuat mampu membuat emosi pembaca turun naik. Tidak ada
perubahan karakter tiba-tiba.
Kekurangan dalam novel ini adalah disini diceritakan
bahwa Pram adalah atasan Radel dan Radel sering dibuat kesal sama Pram. Point
kesal yang seperti bagaimana kah yang di perbuat oleh Pram sama sekali tidak di
singgung dan lagi tentang kebencian Radel kepada Pram semenjak mereka kuliah
yang mengatakan bahwa Pram adalah sosok yang jutek. Kejutekan seperti apa yang
sampai membuat Radel benci kepada Pram? Tidak ada gambaran sama sekali. Aneh
juga tiba-tiba Radel benci kepada Pram karena dia jutek, tidak ada adegan yang
menceritakan dan menjelaskan hal itu. Karena pemahaman ku terhadap bahasa
inggris sangat kurang, bahasa inggris yang lumayan banyak dalam novel ini
sedikit membuat saya untuk kebingungan dan mengira-ira apa yang dikatakan.
Adegan yang aku sukai dalam cerita ini adalah waktu
ayah Radel menghubungi Radel ketika Radel masih di Singapura melarikan diri
dari rasa kecewa yang teramat dalam dari Pram. Disitu kelihatan bangetan
kedekatan seorang bapak dan anak. Dan si Ayah menjadi sosok yang bersahabat
dengan anaknya, tidak memarahi atau menyalahkan Radel atas segala sikap dan
keras kepala seorang Radel. Jadi terharu.
Quote favorit yang terdapat dalam buku ini adalah
“Tempat yang
berbeda, dengan satu rasa yang sama”.
(Radel,
halaman 71)
Pesan moral yang dapat disampaikan oleh cerita ini
adalah yang terbaik menurut mu belum tentu itu yang terbaik menurut ALLAH.
Jangan terlalu mencintai seseorang karena bisa jadi kelak dia yang membuat kita
menangis.
Dan kalian harus baca novel ini yaa. Aku punya 5
bintang dan novel ini mendapatkan nilai 3.
***
Sukses terus buat Mbak Pia Devina, ditunggu karya
karya selanjutnya. Semangat.
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian