Judul Buku : Dear, Me
Teruntuk diriku di masa lalu
Penulis : Ariestanabirah
Penerbit: PING (Laksana Group)
Tahun terbit : 2017
Cetakan ; Pertama,
2017
Tebal : 208 Halaman
ISBN : 978-602-407-154-7
Buku ini merupakan hadiah GA #DearMe yang waktu itu diadakah
di blog lucktygs.wordpress.com
***
BLURB
Hidup
menjomblo di usia yang semestinya sudah punya gandengan (minimal banget),
dipecat dari perusahaan setelah 9 tahun mengabdi, ditambah krisis keuangan dan
percaya diri. Zia berada di titik kritis dalam hidupnya. Di saat terpuruk. Zia
teringat pada impiannya semasa SMA, juga...cinta pertamanya. Apa kabar dia? Ia
menulis surat, lalu mengirimkan surat itu untuk dirinya di lima belas tahun
lalu. Sebuah perbuatan iseng nan konyol. Tapi, siapa tahu keajaiban apa yang
menantinya?
*****
Zia Abila, gadis berusia 32 tahun yang mempunyai hobi
menulis surat kepada dirinya sendiri di saat dirinya masih berusia belasan atau
masih sekolah menengah atas. Bagaimana akhirnya surat itu tidak tahu pasti
karena alamat rumah yang dulu ia tinggal dengan kedua orangtuanya sudah berubah
menjadi fasilitas umum.
di sisi lain, saat Zia masih duduk di bangku SMU ia
juga mendapatkan surat dari Zia di masa depan, surat dari masa depan itu memberitahukan
bahwa ia akan kehilangan sosok Nana. Berpedoman pada surat dari masa depan Zia
berusaha untuk selalu memperhatikan Nana yang cantik dan ceria tersebut.
Jika Nana yang bisa dikatakan sebagai salah satu cewek
populer di sekolahnya sangat mengidolakan Pratista maka Zia yang bersahabat
dengan Nana mengidolakan sosok Addis. Addis sosok yang tidak pernah dianggap
ada oleh teman sekelasnya. Zia, Nana dan Addis mereka berada dalam satu kelas
yang sama. Addis seorang penyendiri, cenderung kutu buku dan jauh dari kata
idola sekolah bahkan ia sama sekali tidak menonjol dalam bidang apapun, tapi
Zia terlanjur suka dengan Addis sejak awal SMA sewaktu mereka bertemu di
perpustakaan.
Zia bercita-cita untuk menjadi seorang komikus, maka
sejak ia menerima surat dari masa depan, Zia selalu berusaha untuk mengambil
setiap kesempatan yang bisa membuka peluang dirinya untuk menjadi seorang
komikus.
Setelah menerima surat dari masa depan yang
menceritakan keadaan dirinya pada masa yang akan datang, Zia berusaha untuk
menggunakan segala kesempatan. Seperti halnya waktu ada kesempatan untuk
mengutarakan perasaannya kepada Addis, itu pun dilakukan oleh Zia, meskipun
tanggapan Addis hanya diam tanpa ekspresi yang berlebihan.
Ternyata Zia dan Addis sama-sama pecinta komik dan
bercita-cita menjadi seorang komikus, mereka pun sering terlibat percakapan
yang seru tentang cita-cita mereka. Mereka merancang apa-apa yang harus mereka
lakukan untuk mencapai cita-cita itu. Addis yang merasa bahwa pangsa pasar
komik di Indonesia masih belum prospek, Addis nekad untuk mencari beasiswa ke
Jepang.
Selepas lulus SMA Addis berangkat ke Jepang untuk
meraih cita-citanya, sejak itu mereka tidak pernah bertemu sama sekali.
Apakah kejadian yang diceritakan dalam surat dari masa
depan akan beneran terjadi pada Zia? Padahal Zia berusaha sekeras mungkin untuk
mengubah ceita hidupnya?
Bagaimana akhir kisah cinta Zia dan Addis? Apakah
mereka akan bertemu kembali?
Dan berhasilkah mereka berdua untuk menjadi seorang
komikus?
Baca cerita selengkapnya dalam “DEAR, ME” karya Ariestanabirah
*****
Menggunakan sudut pandang orang ketiga, dengan alur
maju-mundur atau campuran. Dan lebih banyak menggunakan settingan waktu ketika Zia masih sekolah di SMA. Zia merupakan
siswa dengan type siswa yang bukan termasuk kategori idola di sekolah, hanya
saja dia memang bersahabat dekat dengan Nana yang aura bintang sudah melekat
pada dirinya. Aku suka dengan karakter Addis, meskipun dia bagaikan kerikil
yang dianggat tidak ada keberadaanya tapi aku suka dengan cara pandang Addis
dalam memandang usia SMA dan menatap masa depan.
Kelebihan cerita ini bandingkan cerita yang lain
adalah dua karakter yang terdapat dalam cerita ini yaitu Addis dan Pratista.
Terlepas dari kesalahan Pratista, baik Addis ataupun Pratisa mereka sama-sama
sudah punya pedoman ingin masa depan seperti apa dan mereka sudah merintis dari
sekarang. Cerita ini memberi bukti bahwa masa SMA merupakan waktu yang pas
untuk menentukan masa depan seperti apa. Diluar ekspektasi sebenarnya cerita
ini, aku kira dari judul yang tertera yaitu “Dear,Me
Teruntuk Diriku di Masa Lalu”, aku kira itu hanya semacam kiasan atau
semacam diary yang ia tulis tapi sampai akhir aku membaca cerita ini, ternyata
ini memang surat beneran. Surat dari masa depan yang sampai ke masa lalu.
Yang menjadi kekurangan dalam cerita ini menurut sudut
pandang saya adalah, Zia di usia yang sekarang itu konflik ataupun alurnya
terlalu cepat kalau agak diperpanjang dengan konflik yang pas dan tidak
terkesan lebay atau membosankan aku yakin cerita ini lebih menarik. Misal
mengenai perasaan Zia ke Addis itu ada semacam konflik batin dari sudut pandang
Zia, dimana Zia pernah mencoba hubungan dengan laki-laki lain, semacam itulah,
meskipun tidak banyak setidaknya ada point yang menceritakan hal itu. . Kalau
untuk yang di masa lalu waktu SMA aku rasa udah cukup.
Adegan yang aku suka dalam cerita ini adalah bagian
ketika Zia nekad mengatakan ‘aku menyukaimu’ kepada Addis waktu pelajaran
olahraga dan mereka sedang memainkan american
football, kenapa hal ini karena hal ini butuh keberanian yang sangat besar.
Zia berfikir kalau tidak dikatakan sekarang ia bakalan tidak ada kesempatan
lagi untuk mengatakan ini. Aku suka gaya mu Zia.
Quote favorit dalam cerita ini adalah sebagai berikut
:
“Jika
kau tidak fokus pada impian sejak dini,
kau
hanya akan jadi bintang di masa depan
dan
orang-orang di sekitar akan menjauh sendiri.
Tapi, ketika kau menjadi emas di masa depan,
orang-orang dari masa lalu atau baru akan
lengket bak ditarik magnet,
jadi
dibanding berhahahihi dengan sahabat atau gebetan
yang
tidak jelas masa depannya sekarang,
lebih
baik fokus pada impain.”
(Addis,
halaman 38)
Pesan moral yang terkandung dalam cerita ini yaitu
rencanakan masa depanmu dengan baik, dan lakukakan hal-hal yang menjadi pijakan
untuk bisa meraih mimpi mu itu, meskipun masa depan kita tidak ada yang tahu.
Karena akan lebih baik mencoba dan gagal daripada tidak mencoba sama sekali.
Berteman atau bersosialisasi gunakan sesuai dengan kadar dan waktunya.
Buku ini cocok di baca untuk para remaja baik yang
masih duduk di bangku SMP ataupun SMA ataupun sudah kuliah, karena agar mereka
tahu bahwa ada banyak hal yang harus mereka lakukan daripada melakukan perkara
yang tidak jelas.
Ada 3 bintang untuk cerita ini dari 5 bintang yang aku
punya.
*****
Terimakasih buat Mbak Lucky dan Mbak Ariestanabirah
yang sudah memberi kesempatan kepada aku untuk membaca novel ini. Ini novel
hadiah pertama yang aku dapat dari event blogtour.
Terus berkarya buat Mbak Ariestanabirah, semoga makin
sukses dengan cerita-ceritanya dan ditunggu karya karya selanjutnya. Semangat.
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian