Selamat
Pagi Indonesia,
Selamat
Pagi Teman-teman.
Apa
kabar hari ini? Meskipun cuaca berubah-ubah kadang hujan, panas tapi tetap
harus semangat ya Kak dan jangan lupa selalu jaga kesehatan, tidak terasa bulan
Oktober tahun 2017 sudah jalan di hari ke-5. Semoga Oktober ini kita bisa lebih
baik dari bulan-bulan sebelumya.
Akhir
September kemarin, Alhamdulilah segala puji bagi ALLAH SWT, untuk pertama
kalinya aku diberi kesempatan menjadi Host Blog Tour dari penerbit TWIGORA untuk buku berjudul GLAZE. Beribu-ribu
terimakasih aku ucapkan kepada Penerbit TWIGORA, Roro Raya Sejahtera dan
tentunya penulis GLAZE Windry Ramadhani atas kesempatan dan kepercayaannya yang telah
diberikan kepadaku.
Sebagai
awal dari tahap rangkaian blogtour GLAZE adalah wawancara atau tanya jawab
kepada penulis GLAZE yaitu mbak Windry Ramadhina. Dan tahap wawancara penulis
ini juga berlaku untuk di setiap blog yang menjadi rangkaian dari blogtour.
Mari
kita sama-sama simak, sesi tanya jawab dengan Mbak Windry berikut ini :
1. Seberapa penting arti outline untuk Kak Windry
Jawaban
: Outline tidak hanya membantu saya menyusun
alur cerita, tetapi juga membantu saya berpikir mengenai cerita itu selama
proses pengembangan. Bagi saya, membuat outline adalah
merencanakan. Semakin detail outline itu, semakin baik perencanaan saya.
Dalam setiap penulisan, saya menginvestasikan waktu yang cukup banyak untuk outline.
Di
dalamnya ada gambaran singkat mengenai setiap adegan yang perlu saya tulis,
urutannya, nuansanya, info-info yang harus disampaikan, tokoh-tokoh yang
muncul, lokasi adegan, dan masih banyak lagi. Jadi, saat menulis, saya
tahu secara jelas apa yang perlu diceritakan kepada pembaca. Saya sudah punya
bayangannya di kepala.
Outline juga membantu sayaa setia kepada
tujuan penulisan. Cerita menjadi tidak melenceng, tidak melebar, apalagi
bertele-tele. Dengan begitu kualitas cerita bisa terjaga. Tidak akan ada
bagian-bagian yang tidak perlu atau kurang.
02. Glaze adalah novel ke 10 karya kak Windry, seperti apa arti novel Glaze ini buat Kak Windry pribadi?
Jawaban : Bagi saya, menulis dan menerbitkan
sepuluh buku tidak mudah. Saya punya banyak kesibukan lain. Bisa melakukan ini
adalah kesenangan dan kebanggaan tersendiri. Saya beryukur diberi kesempatan
untuk menulis sampai sepuluh buku. Dan, tidak hanya itu. Di setiap buku, saya
selalu berusaha melakukan yang terbaik. Jadi, sepuluh buku tersebut adalah
kerja keras saya, akumulasi dari waktu, tenaga, dan pikiran yang saya keluarkan
selama bertahun-tahun. Harapan saya, pembaca akan menghargainya.
03. ada tempat favorit atau waktu favorit kah kak untukuntuk menulis?
Jawaban
: Tempat kesukaan saya
adalah rumah. Saya paling nyaman berada di rumah. Biasanya, saya menulis di
ruang duduk. Ada spot khusus yang selalu saya gunakan (bahkan laptop saya tidak
pernah pindah dari spot itu). Pagi-pagi, setelah urusan keluarga dan rumah
selesai, saya akan mengambil tempat di sana. Saya senang menulis dalam
kesendirian, tetapi juga senang membiarkan televisi menyala agar ada sedikit
suara.
Ada
kalanya, saya menulis di luar. Di kafe, terutama. Saya akan cari tempat dekat
jendela, memesan makanan dan minuman, lalu membiarkannya dingin sementara saya
menulis. Atau, dalam perjalanan. Perjalanan selalu memberi saya inspirasi.
Menulis di waktu itu sangat menyenangkan.
04. Novel Glaze sendiri ingin kakak dedikasikan buat siapa? dan kenapa?
Jawaban
: Barangkali, novel Glaze adalah dedikasi untuk mereka yang memiliki kesedihan,
yang baru mengalami kehilangan. Untuk seseorang yang kehilangan kekasih, atau kehilangan keluarga, atau kehilangan masa depan
bersama seseorang. Terkadang kehilangan adalah jalan untuk menemukan lagi.
Bahwa, kelak mereka akan baik-baik saja. Mereka menangis sekarang, tetapi pada
masa mendatang mereka akan tersenyum.
05. ketika menulis Glaze ini ada pengalaman yang paling berkesan tidak kak Windry?
Jawaban
: Ada beberapa
pengalaman yang berkesan saat menulis Glaze. Pertama, berinteraksi bersama
Kara. Saya menyukai karakternya. Menjadi dia dan menyuarakan isi pikirannya
lewat narasi sangat menyenangkan. Dia tipe seseorang yang membuat saya iri. Dia
begitu lepas menghadapi hidup, begitu bebas, sembrono, tidak mengkhawatirkan
macam-macam.
Kedua, mempelajari
seni keramik dan memasukkannya ke dalam kehidupan tokoh. Saya selalu menyukai
seni. Tetapi, sebelum ini, saya tidak terlalu dekat dengan seni keramik. Berkat
Glaze, saya mengetahui lebih banyak.
Ketiga, saya
mendalami teknik bercerita dengan dua sudut pandang orang pertama di Glaze.
Saya selalu ingin mencobanya, hanya belum mendapat kesempatan sampai saat ini.
Dan, harus saya akui, itu tidak mudah tetapi sekaligus menyenangkan.
Barangkali, saya akan mencobanya lagi di buku lain, dengan tokoh-tokoh yang
berbeda.
*****
Itulah
5 pertanyaan yang aku ajukan kepada Kak Windry dan terimakasih buat Kak Windry
yang sudah mau berbagi tentang Novel GLAZE ini. Kalian juga bisa simak
wawancara dengan kak Windry di akun para blogger yang menjadi bagian dari
rangkaian BLOG TOUR GLAZE ini yaitu sebagai berikut :
1. 26-27 September 2017 ;
Asri Rahayu MS (http://www.peekthebook.com/
2. 28-29 September 2017 ;
2. 28-29 September 2017 ;
Afifah Mazaya (http://www.theladybooks.com/
3. 30 September - 01 Oktober 2017 ;
3. 30 September - 01 Oktober 2017 ;
Putri Utama (http://www.perpetualromanza.com/
4. 01 - 02 Oktober 2017 ;
4. 01 - 02 Oktober 2017 ;
Bintang Permata Alam (https://ach-bookforum.blogspot.co.id/
5. 03 - 04 Oktober 2017 ;
5. 03 - 04 Oktober 2017 ;
Sulis Sulistyowati ( http://www.kubikelromance.com/
6. 05 - 06 Oktober 2017 ;
6. 05 - 06 Oktober 2017 ;
Farida Endah ( https://vaaridapunya.blogspot.co.id/
7. 07 - 08 Oktober 2017 ;
Wardahtuljannah ( https://melukisbianglala.wordpress.com/
****
Ada
sedikit info tentang penulis, biar teman-teman bisa lebih mengenal lebih dekat
penulis GLAZE.
Ini
dia Biodata Tentang Penulis GLAZE
Windry Ramadhina, lahir di
Jakarta. Pecinta kucing hitam dan segala hal yang berbau seni. Dia menulis
sejak 2007. GLAZE adalah bukunya yang kesepuluh. Sebelum itu, dia menerbitkan Orange
(2008), Metropolis (2009), Memori (2012), dan Montase
(2012), London (2013), Interlude (2014), dan Walking After You
(2014), Last Forever (2015) dan Angel in The Rain (2016).
Windry suka membaca surat dan
menjawab pertanyaan. Dia bisa dihubungi lewat emai windry.ramadhina@yahoo.com
Twitter @windryramadhina, Instagram @beingfaye atau blog http://www.windryramadhina.com/
****
Sampai
jumpa di postingan selanjutnya, masih ada 2 postingan lagi yaitu Book Review
dan Giveaway.
Bye.
Have
a Nice Day Teman-teman
2 Komentar
Sepertinya Mbak Windry sangat menikmati proses belajar saat sedang menuliskan novel ya...jadi minder 😅
BalasHapusSalut buat penulis-penulis yang selalu berpegang teguh dengan outline. Perencanaan alurnya pasti gak main-main. Semoga di novel ini tidak banyak info berulang yang sering saya temui pada karya penulis yang lebih suka mengalir dalam proses kreatifnya.
BalasHapusTerima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian