Judul Buku : Mata Ketiga
Penulis : Muhajjah Saratini
Penerbit : Loka Media
Tahun terbit/ Cetakan Pertama : Oktober 2017
Tebal : 81 Halaman
ISBN : 978-602-50105-9-0
Hadiah dari Giveaway #MataKetigaGA yang diadakan di
akun Peeky Book tourian
***
BLURB
Kurasa,
mandi setelah melakukan percintaan bukan hanya untuk menghilangkan penat dan
sisa keringat yang sudah melekat. Utamanya, justru untuk membasuh perasaan
muak. Itu yang kupikir ketika lagi-lagi terbangun dan mendapati Gadis
sesenggukan – kadang hanya terisak – sementara tubuhku terbuka lebar, menerima
air yang terus menerus mengucur dari atas sana.
Kalau
memang yang dilakukan Gadis dan Ari berdasarkan cinta, lalu kenapa dia lebih
sering kutemukan menangis seperti ini?
Memangnya,
ada berapa jenis cinta antara manusia?
Aku
tidak mengerti.
Belum.
-------****-----****-----****-----
Aku dan Gadis selalu bersama, kemanapun aku pergi aku
selalu ikut Gadis. Aku bersama Gadis sudah hampir 2 tahun. Aku menjadi tahu
banyak tentang kehidupan Gadis. Gadis yang cukup ramah dengan teman-temannya
tapi tidak mempunyai teman, Gadis yang selalu menangis dan tidak berani
membalas jika Ari sudah marah kepadanya. Tentang kekasihnya yang bernama Ari
yang sering main kasar dengan Gadis. Tentang hubungannya dengan sang Ayah.
Gadis sangat menyayangi Ayahnya.
Aku mengenal semua orang yang dekat dengan Gadis, tapi
aku tidak bisa berbuat apa-apa saat Gadis dipukul Ari atau Gadis dimarahi
Ayahnya karena kejujuran yang yang telah ia ungkapkan kepada ayahnya.
Tapi aku akan tetap bersama Gadis sampai kapanpun.
Kalian pasti penasarankan, posisi aku seperti apa di
hati Gadis?
Kalian pasti penasarankan bagaimana kisah cinta Gadis
dan juga Ari?
Kisah selengkapnya tentang Aku, Gadis, Ari dan Ayah
ada di novelet “Mata Ketiga” karya Muhajjah Saratini.
****------******-------******-----*****
Baru baca bagian blurb-nya
sudah kipas-kipas, sempat terlintas dalam pikiran aku karena novelet ini sudah
dilabeli “kategori dewasa”, ditunjang dengan blurb-nya yang seperti itu ah pasti banyak adegan yang explisit. Dengan
label ‘Kategori Dewasa’ cerita Mata Ketiga baik dari konflik ataupun alur,
tindak kekerasan hingga pembunuhan, memang sangat berat dan memang belum masuk
jika dibaca untuk mereka yang berusia remaja.
Asal kalian tahu, novelet “Mata Ketiga” adalah juara
pertama dari event yang diadakan oleh Loka Media, dengan tema yang sungguh luar
biasa yaitu “tokoh utama bukan manusia’, Loka Media memang selalu unik dalam
setiap menggadakan lomba menulis. Memang layak untuk menjadi pemenang memang
cerita karena cerita ini memang sungguh luar biasa. Habis baca aja aku masih
terus berfikir tentang Gadis, Ari dan Ayahnya.
Meskipun ini novelet, dari konflik dan jalan cerita
sangat pas, tidak ada hal yang terlewat begitu saja. alur cerita yang meskipun
sepanjang cerita kita dituntut untuk berfikir dan ditunjang plot yang demikia
luar biasa, apalagi ending-nya aku
sendiri tidak akan mengira bahwa cerita itu akan ber-ending seperti itu.
Dalam penggambaran tokoh aku, sungguh pas tidak ada
yang berlebihan. Semua cerita dilihat dari sudut pandang dia. Dan sepanjang
cerita kita akan terus bertanya-tanya siapakan “aku” ini?
“Aku terbangun karena merasa hangat. Lalu sedikit basah.Rupanya bibir Ari menempel kepadaku.”(Halaman 19)
Sudah bisa nebak siapa aku? dan aku sendiripun sempat
terkecoh dengan siapa sebenarnya tokoh aku ini?
Aku pernah membaca cerita dengan sudut pandang bukan
seorang manusia, yang waktu itu aku baca menggunakan pov anjing dan monyet. Dan menurutku itu hal yang sangat sulit. Tapi
dalam cerita ini berbeda, si tokoh aku ini menceritakan apa yang ia lihat,
bukan menceritakan bagaimana kisah hidup dirinya sendiri.
Untuk pemilihan cover dan judul sudah sangat tepat,
aku selalu suka dengan cover-cover yang dibuat oleh Loka Media. Dua jempol
untuk tim desain cover Loka Media.
Quote favorit dalam cerita Mata Ketiga ini adalah
sebagai berikut :
“Bagiku itu kebodohan. Bagi Gadis, semua itu bentuk pengertian yang harus diberikan pasangan atas nama cinta. Apakah Gadis memang harus dominan berada dalam dalam posisi mengalah? Karena posisi dia sebagai perempuan?”(Halaman 37)
Dari cerita Mata Ketiga ini, aku mengerti bahwa sebuah
hubungan apapun itu harus dilandasi dengan sebuah kejujuran dan apa yang
dipesan oleh Ayah kepada Gadis adalah hal yang benar juga yaitu “Perempuan harus
bisa menjaga diri, Dis. Menjaga kehormatan dirinya dan orang tuanya.” (Halaman
23)
Kalian wajib baca cerita ini, karena kalian akan
menemukan banyak fakta-fakta baru dan kejutan yang aku rasa kalian tidak akan
pernah mengira bahwa seperti ini ceritanya.
Tapi karena novelet ini sudah dilabel dengan “Kategori
Dewasa” jadi aku harap kalian yang sudah dewasa yang membaca novel ini.
Bintang 5 untuk Mata Ketiga
*****------*****------******
Terimakasih banyak untuk
Peeky Book tourian yang sudah mempertemukan aku dengan kisah Gadis dan Aku ini.
Buat kak Muhajjah
Saratini, sukses terus dengan cerita-cerita yang baru dan karya karya yang luar
biasa.
Buat penerbit Loka
Media, teruslah menciptakan event event yang unik dan luar biasa, dan semoga
semua buku-buku terbitan Loka Media masuk ke toko buku besar di seluruh
Indonesia.
****----*****-----*****
Tentang
penulis :
Muhajjah Saratini
Saat ini bekerja sebagai editor
fiksi di DIVA Press.
Email : m.saratini@gmail.com
Facebook : Muhajjah Saratini
Instagram : @muhajjahsaratini
Twitter ; @muhajjah_
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian