Sebelumya Aku
ucapkan banyak terimakasih untuk Tim Roro Raya Sejahtera dan TWIGORA serta Kak
Elektra Queen atas kesempatannya yang telah diberikan kepadaku menjadi bagian
dari host blog tour Yes, Boss.
Sama halnya dengan
para host lainnya aku juga berkesemapatan untuk melakukan sesi tanya jawab
kepada penulis Yes, Boss ini.
Berikut petikan
wawancara aku dengan Kak Elektra Queen :
- Menurut Kak Elektra Queen, inspirasi itu di cari apa di tunggu (misal tiba-tiba muncul sendiri)?
Inspirasi itu bisa muncul sendiri di waktu-waktu yang tak terduga. Kadang, penulis mendapat ide karena melihat satu adegan tanpa sengaja. Namun jika memang inspirasi sama sekali tidak muncul, saya biasanya akan berusaha mencari. Cara yang simpel, kita memikirkan satu poin yang kira-kira menarik. Lalu, pikirkan hal-hal apa saja yang bisa membuat poin tersebut menjadi layak untuk dijadikan sebuah cerita.
Outline itu sangat penting untuk memberi batas pada penulis agar tidak kebablasan saat menuntaskan ceritanya. Karena seringnya penulis malah melenceng dari cerita awal jika tidak dibatasi dengan outline.
- Kak Elektra, menurut kakak seberapa besar pentingnya sebuah outline dalam penulisan cerita?
Ya, tentu harus melakukan sederet observasi meski bukan berarti mesti berkunjung ke Italia. Saya menghabiskan waktu puluhan jam untuk mencari data di internet, membaca buku-buku tentang Italia, sampai menonton beberapa acara yang berhubungan dengan negara itu. Jika tidak, saya mustahil bisa memberikan gambaran tentang kota Florence, misalnya. Atau membahas Nero dengan detail sejarah yang lumayan banyak.
- Untuk Yes Boss sendiri, sebelum ditulis apakah Kak Elektra Queen melakukan observasi dulu?
Kendala nyaris tidak ada. Kalaupun bisa disebut tantangan, saat harus mengumpulkan data selengkap mungkin tentang Italia. Selain memakan waktu lumayan panjang, saya juga harus teliti agar tidak sampai keliru memberikan informasi atau detail.
- Kesulitan atau kendala seperti apa yang Kak Elektra Queen hadapi dalam penulisan Yes, Boss?
Awalnya karena ditawari oleh pihak Twigora, bahkan disuguhi tema yang menurut saya sangat menarik. Menjadi tantangan tersendiri karena saya juga menyukai traveling. Setelahnya, saya mulai menyusun plot dan beberapa kali berdiskusi dengan pihak penerbit. Sejak awal, Italia sudah menjadi pilihan karena saya sangat ingin berpesiar ke sana.
- Apakah yang mendasari / alasan Kak Elektra Queen menulis cerita Yes, Boss?
Kalian juga bisa menyimak wawancara
masing-masing host dengan Kak Elektra Queen serta mengikuti blogtour di
masing-masing blog mereka. Berikut nama blog dan jadwalnya, catat ya jangan
sampai ketinggalan :
1–
2 Maret:Pertiwi Yuliana
3–
4 Maret: Sri Sulistyowati
URL Blog: http://www.kubikelromance.com/
5–
6 Maret: Afiyatul Futhona
7-8
Maret:Farida Endah
9-10
Maret:Tasya Devi
URL Blog: perpuskeciltasya.wordpress.com
11-12
Maret:Fabiola Izdihar
URL Blog: readingvibes.blogspot.com
13-14
Maret:Pida Alandrian
Setelah membaca petikan wawancara
dengan Kak Elektra Queen, kurang afdol rasanya kalau kita tidak tahu profilnya
bukan?
Berikut profil dari penulis Yes, Boss
ELEKTRA QUEEN :
Kolektor
buku-bukunya Sidney Sheldon dan novel-novel bergenre paranormal romance. Sangat menyukai aroma petrichor, cokelat, durian, serta pisang goreng kipas. Fans Lionel
Messi, Seal, The Script, dan Wet WetWet.
Susah
bangun pagi, (kadang) agak malas mandi, kolektor foto kota-kota cantik di
Eropa, suka makan tapi tidak bisa masak, nyaris tiada hari tanpa menyantap seafood, sangat ingin pindah ke lokasi
syuting Midsummer Murders.
Menulis
tanpa ambisi apa pun kecuali ingin berbagi kisah romantis yang (semoga) bisa
membuat hati ikut berdenyut. Sengaja memilih genre romance karena setiap manusia selalu butuh cinta.
Tunggu ya, untuk postingan giveaway
nya,
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian