Judul
Buku : Barefoot Gen jilid V
(Perang
yang Tak Pernah Berakhir)
Penulis : Nakazawa
Keiji
Alih Bahasa
: Rosi L. Simamora
Editor :
Tanti Lesmana
Penerbit : Gramedia
Pustaka Utama
Tahun terbit
di Jepang : 1987
Tahun terbit
di Indonesia : Cetakan Pertama, 2017
Tebal : 276
Halaman
ISBN : 978-602-385-187-4
Bookmail /
hadiah GA dari Akun Ig Teguh Afandi
***
BLURB
Kota Hirosima berusaha bangkit kembali setelah
pengeboman. Gen juga kembali bersekolah, dan mencari teman-teman lamanya yang
menghilang setelah pengeboman. Mereka terpaksa menjadi kriminal demi bertahan
hidup. Sementara itu, ibu dan kakak Gen harus menghadapi kekurangan uang dan
makanan di bagian lain kota, serta efek radiasi yang belum juga berakhir.
*****------*****------*****------****-----******
Gen Nakaoka,
terpaksa harus mencari tempat tinggal baru, setelah bom yang dijatuhkan di Kota
Hirosima menghancurkan seluruh kota, tidak terkecuali keluarga Gen, selain
kehilangan tempat tinggal Gen juga kehilangan Ayah, kakak dan juga adiknya.
Tubuh mereka terbakar bersama dengan rumah-rumah mereka. Gen bersama ibu dan
kedua kakak laki-lakinya tinggal di sebuah gubuk yang dibangun diantara
puing-puing bangunan. Perekonomian sangat sulit pada masa itu, Ibu dan Koji
(kakak Gen) yang menjadi tulang punggung keluarga terus berusaha semampu
mereka, dan tugas Gen adalah sekolah.
Dia bertemu
kembali dengan sosok Ryuta, tapi kini Ryuta punya genk sendiri, dimana mereka
bekerja untuk para gengster yang lebih besar. Ryuta dan genk sering melakukan
hal-hal yang tidak baik demi menjalankan tugas dari ketua gengster yang sudah
memberinya pertolongan.
Berhasilkan
Gen mengubah jalan pikiran dari seorang Ryuta?
Mampukah Gen
menghadapi segala penderitaan pasca bom ini diusianya yang masih belia?
*****------*****------****--------*****------*****
Pasca bom
yang dijatuhkan di Jepang, membuat semua menjadi rusah, perekonomian, kesehatan
warga jepang juga menjadi ancaman, belum lagi pendidikan untuk para anak-anak.
Aku suka
dengan sosok Gen, dia sosok yang sangat optimis bahwa ia bisa melakukan segala
sesuatu dengan baik. Gen tidak menghalalkan segala cara demi apa yang ia
inginkan tercapai, ia selalu menyemangati orang-orang disekitarnya untuk tetap
optimis dan selalu berbuat kebaikan.
Bisa
dikatakan Gen adalah satu-satunya orang yang tetap bersemangat menjalani hidup
diantara para korban bom, dia selalu menemukan cara untuk membantu orang lain,
dia selalu sigap di depan untuk membantu orang lain.
Ini buku
komik dari series Gen pertama yang aku baca, aku suka dengan cara penyajiannya.
Meskipun ini menceritakan pasca bom, ada kisah sedihnya juga tapi aku secara
pribadi tidak merasakan kesedihan itu, tapi setelah membaca ini aku menjadi
tahu tentang hal-hal yang tak pernah terlintas dalam pikiran aku, tentang
kondisi Jepang pasca bom tersebut. Tapi rasa simpati dan kagum akan sosok Gen
menjadi hal yang utama yang aku rasakan setelah membaca.
Aku memang
jarang membaca buku komik, tapi ilustrasi gambar dalam komik ini unik. Karakter
wajah tiap orang yang terlibat dalam cerita ini terlihat detail dan kayak
gambar hidup, bukan sekedar gambar.
Sekilas gambar
karakter dari tokoh Gen, mengingatkan aku akan sosok detektif Kindhaici, bentuk
rahangnya mungkin ya? Ada sesuatu yang mengingatkan gitu.
Kalau di
komik yang pernah aku baca, kalau ada adegan berkelahi Cuma gambar duel, kalau
disini ada penjelasannya, pas nonjok ada tulisannya tonjok, kalau misal Gen
kena jitak, ada tulisannya jitak. Jadi itu
semacam narasi, kita tidak membayangkan duelnya tapi jotos, tendang, pukul,
tonjok, muncrat dsbnya xi xi xi. Lucu tapi tetap tidak mengurangi inti cerita.
Beberapa
quote atau petikan kalimat yang menurut aku sangat menarik, yaitu sebagai
berikut :
“Jadilah seperti tanaman gandum. Dia menyeruakkan tunasnya yang hijau pada musim dingin yang ganas. Dan tak peduli sesering apapun diinjak-injak tanaman gandum tumbuh lurus dan tinggi serta berbuah banyak.”(Halaman 15)
“Kalian sungguh licik, sama sekali tidak mengotori tangan kalian sendiri tetapi kalian sama saja dengan pembunuh.”(Halaman 105)
Dari Gen
kita belajar sesulit apapun kondisi kita bukan menjadi alasan untuk kita
menghalalkan segala cara. Seperti apa yang Gen bilang ia paling tidak suka sama
orang yang mengatakan “tidak ada yang
dapat kami lakukan.”
“Jangan menyerah! Kita harus tetap berupaya. Bahkan kalaupun kita hanya bisa membuat segala sesuatu lebih baik sedikit demi sedikit.”(Gen, halaman 59)
Bintang 5 untuk buku ini, dan aku
rekomendasikan untuk segala usia. Cocok untuk di baca segala usia.
Setelah
membaca ini aku malah semakin pengen ngerti kisah Gen yang lain.
******--------******-------------*********
sumber : klik aja |
Keiji Nakazawa tinggal bersama istrinya di pinggiran Tokyo, dan
tetap aktif terlibat dalam pekerjaan para sukarelawan Proyek Gen. Setelah
pensiun dari membuat kartun, proyek terbarunya adalah film live action yang ditulis dan disutradarai olehnya, berkisah tentang
orang-orang muda yang tumbuh besar di Hiroshima paskaperang. Keiji Nakazawa
meninggal dunia pada tanggal 19 Desember 2012
*****-----*****-----*****-----*****
Terimakasih
buat kak Teguh atas hadiah bukunya, suka sekali sama hadiahnya. Semoga sukses
selalu buat kak Teguh.
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian