Judul Buku : HOME FOR THE HOLIDAYS
(Cinta yang Menyembuhkan)
Penulis : Johanna Lindsey
Penerbit Asal : Avon Books, New York
Penerjemah : Vidi Arini Yulimar
Penyunting : Titis Wardhana
Tahun terbit di Indonesia : Cetakan I, Januari 2013
Tebal : 400 Halaman
ISBN : 978-602-247-074-8
***
BLURB
Larissa Ascot tidak menduga kalau Natal-nya kali ini akan
berantakan. Ayahnya berlayar ke luar negeri untuk urusan bisnis, adiknya
terbaring sakit, sementara ia sendiri masih harus meluruskan rumor yang
memberitakan kebangkrutan ayahnya. Puncak penderitaanya adalah rumahnya yang
tiba-tiba disita oleh baron.
Vincent Everett, Baron of Windsmoor, ingin membalas dendam
kepada keluarga Ascot karena telah membuat adiknya bunuh diri. Ketika akan
mengusir keluarga Ascot, Vincent terpesona dengan kecantikan Larissa dan
langsung membujuk gadis itu untuk tinggal di rumahnya. Vincent memutuskan untuk
menodai reputasi Larissa demi menghukum ayah gadis itu, namun ia tidak menduga
kalau kelembutan dan kepolosan Larissa mampu menyentuh hatinya yang sudah lama
beku. Dilain pihak, meskipun mengetahi kalau Vincent sudah menghancurkan
keluarganya, Larissa tidak sanggup menolak pesona Vincent.
Akankah Vincent meneruskan upayanya menghancurkan Larissa setelah
menyadari ketertarikannya terhadap gadis itu? Apakah Larissa masih mau menerima
Vincent setelah perbuatan sang baron yang kejam? Dan apakah Larissa mampu
menyelesaikan masalah yang dialaminya tanpa kehadiran sang ayah?
*****------*****------*****------****-----******
Aku menyebut kisah dalam buku ini adalah tentang demon Vs Angel. Demon-nya tentu saja
Vincent sementara Angel-nya sudah
pasti Larissa. Vincent digambarkan sebagai sosok yang kejam, tak punya
perasaan, tidak percaya cinta, keinginan untuk balas dendam akan kematian sang
adik membuat ia semakin gelap mata. Asistennya saja tidak tega mengusir Larissa
dari rumahnya apalagi di musim dingin dan mendekati natal. Tapi Vincent
berbeda, setalah mengerahkan segala kemampuannya untuk balas dendam, langkah
terakhirnya adalah mengusir seluruh anggota Ascot dari kediaman rumah yang
sekarang sudah menjadi milik Vincent, semuanya menjadi berubah saat ia melihat
Larissa untuk pertama kalinya di rumah itu.
Larissa yang cantik, anggun dan lemah lembut mempesona
Vincent, dengan berdalih dan mengatakan pada dirinya sendiri bahwa keberadaan
Larissa akan membuat balas dendamnya semakin sempurna. Vincent yang buta akan
cinta, tidak menyadari perasaan yang bergelayut dalam dirinya.
Vincent memang licik, saat tahu bahwa Larissa
terpesona akan pesona dirinya ia memanfaatkan kepolosan gadis itu.
Disini rasanya aku pengen teriak sekeras-kerasnya
kepada Larissa, dia pria yang mengusir kamu dari rumah mu sendiri Larissa, dia
mau balas dendam kepada ayahmu.
Gaya penulisannya lebih cenderung pada kalimat narasi,
ini pertama kalinya aku baca karya penulis dan sangat minim dialog antar
karakter tapi feel cerita ataupun feel karakter tiap tokoh mampu
terdiskripsi sempurna.
Selain Vincent dan Larissa ada tokoh yang menarik
perhatian aku, yaap dia adalah adik dari Larissa. Thomas, adik Larissa yang
baru berusia 10 tahun, meskipun dia jarang muncul tapi aku suka karakternya,
Thomas ini pandai melebihi anak diusianya, bahkan kata Vincent, Thomas malah
lebih layak menjadi kakak laki-laki Rissa daripada adiknya.
Adegan yang aku suka adalah waktu Vincent, Larissa,
Thomas dan Jonathan menghias pohon natal, karena disitu untuk pertama kalinya
Vincent tertawa, ia merasakan sesuatu yang berbeda pada dirinya, kebersamaan
yang sudah lama tidak ia rasakan, perayaan yang sudah lama tidak ia rasakan,
dan senyum Larissa.
“Tapi Kita tidak selalu bisa melakukan apa yang kita senangi.”(Halaman 39)
Kalian sudah baca novel ini belum? Kalau belum coba
baca degh dan rasakan feel setiap
karakter yang sungguh luar biasa.
*****------*****------****--------*****------*****
sumber : www.avonromance.com |
Johanna Helen
Lindsey, lahir pada 10 Maret 1952 di Jerman. Ia pindah ke Amerika Serikat
ketika masih berusia sangat muda. Ia menikah saat masih di sekolah dan
mempunyai tiga anak. Setelah suaminya meninggal dunia, Johanna pindah ke Maine,
New England, untuk tinggal di dekat keluarganya. Novel-novelnya telah terjual
sebanyak ratusan juta kopi di seluruh dunia.
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian