Judul Buku : Titik Kalimat Cinta
(Ketika Hati
Telah Memilih)
Penulis : Muggy Nugraha
Penerbit : Sinar Kejora
Tahun terbit : Cetakan Pertama, November 2013
Tebal : 180 Halaman
ISBN : 978-602-7902-27-5
***
BLURB
“Apa daya.
Sebuah pilihan terkadang menyakitkan.
Itu yang menjadikan hidup terasa tidak
menyenangkan.
Tapi, dari setiap pilihan, kita mampu belajar
untuk lebih baik.
Akan ada pengorbanan yang membawa kita kepada
kebahagiaan di akhir ceritanya. Miliki hati, buat itu berarti.”
cinta memang sering menghadirkan bahagia, namun tak
jarang pula mendatangkan luka, ya luka yang teramat dalam. Itulah yang kini
tengah dialami oleh Arga, hatinya sedang terpuruk karena kekasih yang sangat
disayanginya, Nadia ternyata berkhianat. Namun, apapun yang terjadi, Arga harus
terus bangkit dan move on, melupakan masa lalunya dan mencoba untuk membuka
hati untuk wanita lainnya.
Seiring berjalannya waktu, Arga mulai sedikit
menemukan titik nyaman bersama seorang wanita, Vania. Perasaan yang dulu pernah
ia rasakan ketika bersama Nadia, ia rasakan kembai ketika mulai dekat dengan
Vania. Inikah bertanda bahwa Arga telah mampu melupakan Nadia dan mulai
menyayangi Vania? Ah biar waktu yang menjawab semua itu.
Namun, ketika hubungan Arga dan Vania kian dekat,
Nadia kembali lagi ke kehidupan Arga. Nadia merasa menyesal atas kejadian dulu
dan ingin mengulang lagi kisah cinta yang dulu pernah kandas. Dilema pun
menyebar di hati dan pikiran Arga, seolah tak kenal ampun, semua ini membuatnya
menjadi orang yang tak berdaya.
Lalu, ke manakah Arga akan menjatuhkan hatinya,
kepada Nadia yang dulu pernah menyakitinya atau kepada Vania yang kini menjadi
kekasih hatinya? Simak kisah serunya dalam novel “TITIK KALIMAT CINTA” karya
Muggy Nugraha.
*****------*****------*****------****-----******
Dari Blurb di atas aku rasa sudah tergambar dengan jelas bagaimana kisah
Arga dan hatinya. Karakter Arga dari awal hingga akhir sukses besar membuat aku
jengkel. Ha ha ha. Karena Arga itu tipe tipe pria galon (gagal move on), gak ada yang salah sih
sebenarnya jika seorang pria itu gagal move
on, mungkin karena Arga tipe cowok perasa, jadi saat dia dikhianati itu
terasa sekali, tapi tipe Arga lebih baik daripada jadi bajingan yang balas
dendam ke cewek lain dengan menyakitinya. Apalagi Arga punya sahabat-sahabat
yang selalu ada untuk dia, best friend forever.
Dari awal hingga akhir, kita disuguhkan kesedihan seorang Arga dan
kebimbangan dia dengan kedatangan Vania, sementara hatinya masih belum bisa
melupakan Nadia. Mungkinkah Arga adalah pria yang dengan moto “Tinimbang golek luwung balen” he he he.
Awalnya aku mengira Nadia itu cewek mandiri dan tidak baperan, tapi semakin
ke sini kesannya Nadia jadi cewek manja dan baperan. Mungkin karena efek baru
kenalan, jadi belum tahu karakter aslinya.
Suka dengan interaksi antara Arga dan kakak perempuanya, dekat dan
bersahabat. Arga biasa cerita dengan kakak perempuannya, sementara sang kakak
tahu dengan sendirinya apa yang Arga rasakan sebelum Arga bercerita. Hubungan
yang sangat erat sekali bukan?
Ada yang kurang dari novel ini yaitu pengkhianatan yang dilakukan oleh
Vania sama sekali tidak ada penjelasannya. Tentang mengapa ia melakukan itu,
karena selalu ada alasan dibalik sebuah tindakan. Di sini bukan aku membela
sebuah pengkhianatan ya. Kurang detail jadinya berasa ada yang kurang saat
selesai membaca cerita ini.
Ini pertama kalinya aku membaca novel terbitan penerbit SINAR KEJORA, ada
ilustrasi yang mampu mempermanis cerita di setiap bab barunya, terus di setiap
bagian bawah juga ada desain ilustrasi yang cantik. Aku tidak tahu ini berlaku
di semua novel terbitan SINAR KEJORA apa tidak, jadi penasaran pengen baca novel
terbitan sinar kejora yang lain. semoga ada rezeki dan bisa membelinya. Aamiin
Aku sendiri kurang tahu bagaimana interaksi persahabatan seorang pria, tapi
aku merasa persahabatan mereka sama kayak cewek, jadi ceritanya aku melihat
interaksi persahabatan Arga cs, itu kayak liat persahabatan antar cewek Cuma
pelakunya cowok aja. He he he he. Apa memang seperti itu ya, mereka sama-sama
terus, soalnya.
Paling suka dan paling nyesek adalah adegan dimana Arga cs harus kehilangan
salah satu sahabatnya untuk selama-lamanya, sedikit banyak hal ini mengingatkan
aku akan cerita film Ada Apa Dengan
Cinta. Kurang lebih sama, mereka dihubungi tapi tidak ada yang bisa
merespon, karena masing-masing pas ada kesibukan. Penyelasanlah yang mereka
terima keesokan harinya. Dan aku menangis
waktu adegan mereka menyaksikan pemakaman sahabat mereka.
Karena aku orangnya suka dengan kata-kata yang membuat baper atau bikin
galau, atau kata-kata yang puitis, dan aku menemukan itu semua dicerita ini. I Lophe You kak Muggy, kata-katanya
bikin jantung deg-degan.
-Baca di sini untuk kutipan-kutipan keren dari novel ini : ----
Terlepas dari ketidak cocokan aku dengan ending dan penyelesainnya, tapi
semua kembali lagi kepada keputusan seseorang dalam hidupnya (keputusan Arga
maksudnya). Pesan yang aku tangkap dari cerita ini adalah persahabatan bagai
kepompong itu benar adanya, kekepoan dan kerempongan teman-teman Arga adalah
bukti mereka peduli. Lalu hubungan keluarga kakak dan adik yang begitu dekat
saling melengkapi. Dua hal itu bisa menjadi kekuatan kita untuk tetap
bersemangat menjalani hidup. Dan satu lagi pesannya segala sesuatu jika sudah
berurusan dengan yang namanya hati tidak bakalan ada ilmu yang bisa
menyelesaikannya.
Bintang 3 untuk kisah Arga ini.
*****---------------*******-------------*******
Muggy Nugraha Argadhilana, lahir di
Bandung 19 Juli 1994. Kini, ia tinggal di Jl. Pesantren No 52 Bandung, Jawa
Barat. Dia senang menulis novel, sebagai salah satu bakatnya. Dan, dia pun
gemar membaca novel.
Supaya bisa berinteraksi dan
berkomunikasi dengan penulis novel ini silahkan hubungi email : nugeraharga@rocketmail.com , blog :
nugeraharga.blogspot.com dan twitter : @nugeraharga
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian