Judul Buku : Jasmine
(Cinta yang
Menyembuhkan Luka)
Penulis : Riawani Elyta
Penerbit : Penerbit Indiva
Tahun terbit : Cetakan Pertama, Jumadil Ula 1434 H/ April 2003
Tebal :320 Halaman
ISBN : 978-602-8277-91-4
***
BLURB
Jasmine, ibarat sekuntum melati yang
tercampakkan. Dalam gersangnya kehidupan, keindahan parasnya justru mengundang
luka. Dean, The Prince, dedengkot jaringan Cream Crackers, ibarat
pangeran misterius dari kegelapan. Menebar petaka, meski begitu, sejatinya
masih tersisa sepenggal nurani di dalam jiwanya.
Mereka bertemu, dalam kerasnya gelombang
kehidupan. Dalam luka-luka perih. Namun, dalam badai yang gencar mendera, cinta
telah mendatangi mereka. cinta yang membebat luka. Cinta yang secara ajaib,
justru mengajarkan mereka tentang putihnya nurani dan indahnya cahaya.
*****------*****------*****------****-----******
Biasanya kalau review novel yang habis aku baca, seringnya memang aku
menceritakan sedikit tentang jalan ceritanya, tapi spesial untuk Abang Dean dan
Mbak Jasmine aku tidak akan menceritakan kisah mereka. Aku rasa dari sedikit blurb di atas sudah terlihat gambaran
bagaimana kisah mereka berdua.
Ada dua sudut pandang yang digunakan yaitu dari sudut pandang Dean dan
sudut pandang Jasmine. Tidak usah bingung karena dipisahkan dalam bab yang
berbeda, misalnya bab 1 dari sudut pandang Dean, maka nanti bab selanjutnya
bisa dari sudut pandang Jasmine atau Dean lagi. Intinya tidak usah khwatir.
Menggunakan alur maju, dimana bab pertama dibuka oleh duet maut Dean dan
Jasmine dalam kerjasamanya belanja menggunakan kartu kredit palsu. Bab pertama
udah bikin deg-degan lho ini beneran. Itulah kebersamaan singkat bagi mereka
yang mempunyai arti yang luar biasa. Karena setelah itu mereka terpisah dan
mulailah dengan kisah-kisah mereka sendiri.
Suka dengan eksekusi alur cerita yang dibuat oleh penulis, awalnya
memunculkan banyak pertanyaan dan agak bingung di alurnya? Kenapa bingung
karena di awal mereka bertemu saling berinteraksi, kemudian berpisah dan
seterusnya itu mereka hidup dengan jalan ceritanya sendiri-sendiri. Kenapa saya
bingung? jadi kayak dua baca cerita yang berbeda, satunya tentang Jasmine dan
satunya tentang Dean. Jasmine tentang pelariannya dari semua orang yang
berusaha mendekatinya dan Dean dengan misi-misi petaka yang siap ia luncurkan.
Novel ini, jelas bukan tentang novel romantis atau novel tentang cinta.
Tapi tanpa ada bumbu cinta kehidupan tidak akan menarik bukan? Sama halnya
dengan kisah dalam novel ini. Aku suka interaksi antara Dean dan Jasmine waktu
Dean dan Jasmine di dalam taksi. Dari adegan itu memperlihatkan sisi lain dari
seorang Dean dan Jasmine. Sebenarnya inilah karakter mereka.
Ada beberapa tokoh dalam cerita ini, tapi aku bahas Dean dan Jasmine
sebagai tokoh utama dalam cerita ini, bukan karena tokoh lainnya tidak penting.
Dean, dia sejak kecil selalu menuruti apa yang menjadi keinginan orang
tuanya, selalu menjadi juara kelas, dan selalu menjadi kebanggan orang tua
mereka untuk dipamerkan di kolega mereka, iya Dean memang dari kalangan atas,
orangtuanya selalu mengingkan terlihat baik di mata orang lain. dan membentuk Cream Crackers adalah salah satu
pelampiasan jati dirinya, bisa berbuat apapun yang Dean suka dan tentunta
berhenti menjadi robot untuk orang tuanya dan tidak ada yang mengetahui kalau
dia seorang penjahat. Berwajah dingin, tidak peduli dengan orang lain apalagi
dengan keluarganya, cerdik. Tapi semua berubah saat bersama Jasmine, dia
menjadi sosok yang hangat, melindungi dan menyenangkan.
Sementara Jasmine, kerinduan akan hadirnya sosok Ibu, membuat Jasmine
percaya kepada orang lain yang menjajikan untuk menemukan ia dengan ibunya, dan
nyata malah membawa Jasmine menjadi seorang primadona. Dia tegar, kuat dan
pintar dan ada kesan tidak perlu dilindungi aku bisa melindungi diriku sendiri,
tapi saat berhadapan dengan Dean dia adalah sosok wanita yang butuh
perlindungan.
Dari novel ini kita belajar banyak hal antara lain jangan pernah menghakimi
seseorang, kita tidak pernah tahu sesulit apa kehidupan yang ia berjuangkan.
Selalu ada alasan dari sebuah tindakan bukan?. Anak bukan robot yang bisa
diatur paksa sesuai keinginan orang tua, bicarakan apa mau orang tua dan
dengarkan apa yang anak inginkan.
------------************------------**********-----------
Riawani Elyta lahir tangga 13 November. Saat ini, ia berdomisili di kota
kecil Tanjungpinang Kepulauan Riau. Jejak goresnya telah terekam di tiga nocel
berjudul Tarapuccino (Indiva Media
Kreasi: 2009), dan Izmi & Laila (Diva
Press : 2011). Selain itu, ada juga 18 antologi, diantaranya adalah Cinta Melampaui Masa (Penerbit
Esensi:2009), 99% Cassh ‘Cantik, Sehat,
Shalihah’ (Leutika Publisher: 2011),
Antology Temu Sastrawan Indonesia III (2011), dan Berjuanglah Bunda Tidak Sendiri (Elex Media:2011).
Penghargaan lomba menulis yang pernah diraih, antara lain juara I Resensi
Buku Indiva 2008, Juara II Lomba Cerber Femina 2008, Juara Harapan Lomba Cerber
Femina 2009, Pemenang favorit Lomba Menulis Cerpen Remaja LMCR 2010, Finalis
100% Roman Indonesia Gagas Media 2010, dan Pemenang II Sayembara Menulis Novel
Inspiratif Indiva 2010. Novel Jasmine ini adalah novel keempatnya, juga novel kedia
yang diterbitkan oleh Penerbit Indiva Media Kreasi.
Kritik dan saran dapat ditujukan lewat akun facebook Riawani Leyta, twitter
@RiawaniElyta , email : tarapuccinogroup@yahoo.com atau blog : http://tarapuccino.multiply.com/.
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian