Judul Buku : Kereta Malam Menuju Harlok
Penulis : Maya
Lestari Gf
Penerbit : Penerbit Indiva Media Kreasi
Tahun terbit : Cetakan Pertama, Januari 2021
Tebal : 144 Halaman
ISBN
: 978-623-253-017-1
***
BLURB
Tepat pada
malam takbiran, pengasuh terakhir Kulila, sebuah panti khusus anak cacat,
kabur. DI tengah kesedihan, Tamir, salah satu anak yang tinggal di Kulila,
mengalami kejadian aneh. Pada pukul sembilan malam, ketika mendung bergulung di
langit, sebuah kereta datang dari balik awan dan membawa Tamir ke Harlok, satu
dari sekian banyak kota di langit. Di situ ia dipaksa bekerja sebagai penggali
tambang batu seruni, bersama anak-anak lainnya. Ia mengalami banyak
penderitaan, hingga suatu malam datang keajaiban dari dalam hutan kabut Harlok.
Bagaimana akhir dari petualangan Tamir di Kota Harlok yang misterius? Baca
lengkap kisah Juara II Kompetisi Menulis Indiva 2019 Kategori Novel Anak
ini. Segar dan menegangkan.
*****------*****------*****------****-----******
Seperti apa yang tertulis dalam blurb di atas,
cerita dalam buku ini bercerita tentang perjuangan Tamir di Kota Harlok, sebuah
kota yang berada di atas awan. Ternyata dia tidak sendiri, di Harlok sudah ada anak-anak
dari bumi dan mereka harus jadi penambang batu seruni, batu seruni adalah batu
yang sangat bernilai tinggi di Harlok. Dan Vled demi melancarkan tujuannya, dia
menipu pemerintah Harlok, dengan pura-pura mendirikan panti asuhan dan
mengambil anak-anak di bumi untuk menjadi bagian dari skenarionya, bukan untuk
diasuh dan diberikan kehidupan yang layak, tapi untuk diperas tenaganya demi
mendapatkan batu seruni. Dan siapa saja teman-teman Tamir di Harlok? Dan
bagaimana Tamir mencari batu seruni, sedangkan dia berjalan memakai tongkat?
Dan seperti apa perjuangan Tamir dan kawan-kawannya dalam menghadapi kekejaman
Vled? Simak kisah lengkap mereka dalam KERETA
MALAM MENUJU HARLOK karya Maya Lestari Gf.
Fyi, novel Kereta Malam Menuju Harlok adalah juara 2 (dua) Kompetisi Menulis
Novel Anak Indiva 2019 dan diberi label “Seri Pendidikan karakter untuk anak”.
Inilah salah satu yang aku suka dari penerbit Indiva Media Kreasi, selalu
konsisten memberikan buku bacaan untuk anak yang berkhawalitas baik. Sehingga diharapakan
akan membawa perubahan yang lebih baik untuk anak-anak.
Tamir tinggal di panti asuhan Kulila tidak sendiri,
ada 8 orang anak plus Tamir, jadi total ada 9 anak yang tinggal di Kulila dan
kesemuannya cacat fisik mereka. Seperti Tamir, ia hanya bisa melihat dengan
satu mata dan kakinya juga cuma sebelah saja. Meski begitu Tamir ini ada yang
cerdas, bertanggung jawab, pemberani dan tentunya anak yang sangat baik
Selain Tamir ada tokoh yang menurut aku sangat
menyita perhatian dia adalah Mo, aku suka karakternya, kesannya galak tapi
perhatian,Kasar tapi melindungi, Tamir
aja di hina anak bumi, anak bodoh, tapi Mo juga yang selalu terdepan
menyelamatkan Tamir. Anak aneh kan? tapi aku suka.
Cerita anak masuk dalam kategori cerita fantasi,
keberadaan kota Harlok di atas awan. Yang sama saja seperti kota di bumi, ada
walikota, ada departemen-departemen pemerintahan, dan tentunya ada
pendudukannya. Dengan setting tempat
seperti ini kita merasa kalau ini bukan cerita fantasi.
Adegan yang aku suka adalah kemunculan dua kali
Singa kabut, feel nya Tamir dapat
banget waktu adegan ini menurut aku.
Dari cerita ini banyak sekali hal yang kita
pelajari. Sikap peduli, sikap tolong menolong dan sikap pantang menyerah apapun
kondisi dan keadaan kita kita tetap harus merasa optimis. Seperti halnya Tamir
dan anak panti asuhan Kulila, meski di tinggal sama pengasuh satu-satunya
mereka tetap optimis saling menyemangati padahal kondisi mereka jauh dari kata
baik-baik saja.
Buku ini wajib menjadi koleksi buku di rumah yang
wajib di baca oleh anak-anak kita semua. Tetap semangat jangan menyerah dan
selalu optimis. Terimakasih banyak Mbak Maya untuk cerita yang luar biasa ini
dan di tunggu karya-karya selanjutnya.
Maya Lestari Gf, adalah penuliss novel anak dan remaja.
Karya-karyanya masuk sebagai moninee fiksi anak terbaik Indonesia Islamic Book
Award 2014, dan nominee fiksi dewasa terbaik 2019. Ia juga penerima beasiswa
residensi penulis dari Komite Buku Nasional.
0 Komentar
Terima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian