Judul Buku : SAINT ANYTHING
Penulis : Sarah
Dessen
Published by the
arrangement with Viking, an imprint of Penguin Young Reades Group and Maxima
Creative Agency
Hak cipta terjemahan Indonesia : PT Elex Media
Komputindo
Tahun terbit di Indonesia : Cetakan pertama 2017
Tebal : 359 Halaman
ISBN
: 978-602-04-4773-5
Book Crossing dari Rachel Library
***
BLURB
Sydney
hanyalah anak biasa, menganggap dirinya tak terlihat di mata siapa pun,
terutama keluarganya sendiri. Peyton, kakak laki-laki Sydey, selalu menjadi
segalanya. Hingga suatu hari mobil polisi mendatangi rumah mereka dengan
membawa kabar tak terduga. Peyton terlibat masalah besar, dan pada akhirnya
harus dipenjara. Semua pun berubah kacau.
Sydeny
terombang-ambing di tengah masalah yang datang bertubi-tubi, mencoba mencari
tempat yang pasti di tengah keluarganya. Tapi semua orang terlalu
mengkhawatirkan Peyton. Tapi semua orang terlalu mengkhawatirkan Peyton. Di
tengah kebimbangannya, Sydey bertemu keluarga Chatham yang heboh, yang memiliki
kehidupan berbeda dengan keluarganya, dan ternyata bisa membuatnya merasa
diterima dan ‘terlihat’ untuk pertama kalinya.
*****------*****------*****------****-----******
Pindah sekolah adalah salah satu hal yang dilakukan oleh Sydeny untuk lepas dari bayang-bayang Peyton. Di sekolah yang baru selain ia menemukan nuanasa yang baru, yang sangat berbeda dengan sekolahnya yang lama, ia juga menemukan teman baru. Layla, Mac, Erick, Irv. Mereka yang selalu melakukan makan siang bersama saat di sekolah, dan Sydey diterima mereka dengan baik.
Bagaimana perjalanan kehidupan Sydey untuk
membuktikan bahwa ia ada dan berbeda dari kakaknya?
Semua tergambar seru dan menarik dalam SAINT
ANYTHING karya Sarah Dessen.
Review Buku
Novel ini merupakan book crossing dari akun Rachel Library, dan novel ini sudah lama
banget di aku, sampai-sampai akun rachel sudah tidak memposting tentang
bookcrossing lagi. he he he . sudah lama banget pokoknya.
Membca cerita ini, kalau aku jadi Sydey aku pengen
teriak kepada Mama dan Papa. Kalau dibanding-bandingkan itu kita setidaknya
dianggap ada, lhaa ini si Seydey kayak gak di anggap ada, asal dia pulan tepat
waktu dan nuruti apa kata emaknya, berarti semua baik-baik saja.
Padahal tidak hanya tentang itu saja kan, perhatian
emaknya sudah terkuras untuk masalah Pyton yang sedang ada di penjara. Pengen
aku marahi ini sebenarnya emaknya Sydey ini.
Kasihan Sydey ini, dia tidak bisa mengatakan tidak
untuk segala apa yang sudah Emaknya katakana. Si emaknya Sydney ini tipe emak
yang diktator Bapaknya Sydey aja tidak bisa berbuat apa-apa saat emaknya Sydey
sudah memutuskan sesuatu. Menjadi beban mental tersendiri saat ia dipandang
sebagai seorang adik dimana sang kakak adalah penabrak anak kecil hingga
cacat. Dan memang terasa banget karakter
Sydey ini berubah saat bersama keluarga Lyla, yang hangat dan ceria. Dia merasa
di terima, dia merasa dibutuhkan dan di merasa keberadaanya memang diakui.
Ada beberapa tokoh yang muncul dalam cerita ini,
tapi yang paling aku suka adalah L ayla dan Mac. Mereka ini kakak adik, dan
sama-sama membantu ayahnya berjualan pizza. Kenapa aku suka mereka? Layla
pembawaanya ceria dan menyenangkan, sementara Mac, meski terkesan cuek dan
selalu sibuk dengan buku pelajaran tapi dia sangat perhatian.
Adegan yang saya suka adalah saat interaksi Layla
dan Sydney, yang satu cerewet yang satu pendiam. Tapi mereka kompak dan
terlihat sangat bahagia dan saling melengkapai.
Aku paling suka sosok Mac, dia memang tipe-tipe
pria yang akan banyak penggemarnya. Terbukti dia memang banyak penggemarnya
bukan contohnya anak kelas balet. He he he dan semua sepakat bahwa Ames menjadi
tokoh yang paling sangat di benci karakternya di sini, dia pinter cari muka
tapi punya niat buruk.
Beberapa quote menarik dalam cerita ini antara lain
:
“Aku akan lebih bangga kalau aku tidak pernah membiarkan diriku ada pada
titik itu.” (Halaman 168)
“Tidak perlu malu mencoba membuat satu alat bekera, itu caraku memandangnya.
Itu lebih baik daripada pasrah saja ketika ada yang rusak.” (Halaman 210)
“Kadang-kadang, itu hal terbaik yang bisa kau harapkan. Bukan keberuntungan
atau hukuman, tapi ruang diantara keduanya” (Halaman 215)
“Aku senang melihat kehidupan bermacam-macam orang di tempat mereka
masing-masing. Seperti potongan-potongan kecil kehidupan dari seluruh dunia,
yang terjadi di saat bersamaan.” (halaman 215)
“Mungkin kau memang tidak akan bisa mengubah keadaan. Khususnya bagi anak
itu. Tapi bukan berarti itu tidak akan membantu dirimu sendiri. Itu bisa
mengangkat sedikit bebanmu.” (Halaman 258)
“Kemajuan tetaplah kemajuan meskipun lambat.” (Halaman 301)
Setiap keluarga selalu punya cara sendiri untuk
menjalankan kehidupan berkeluarga, tidak ada yang benar dan salah, dan tidak
bisa dibanding-bandingkan dengan keluarga yang lain. Saling menghormati dan
mengasihi dan saling membutuhkan dan selalu ada cinta untuk semua anggota
keluarga.
2 Komentar
Bagus yaa jalan ceritanya.
BalasHapusAku juga seorang ibu sih dan cukup keras dalam mendisiplinkan ketiga anak lelaki saya. Tapi gak sampai ditakuti suami juga sih wkwkwk..
Menjadi sahabat bagi anaklah yang paling penting, betul gak sih kak?
terimakasih telah singgah, setuju karena tugas orang tua memang seharusnya seperti itu
HapusTerima kasih telah membaca sampai selesai.
Mohon maaf sebelumnya, kolom komentar aku moderasi.
jadi komentar kalian tidak akan langsung muncul, nunggu aku setujui dulu baru bisa terlihat.
tinggalkan komentar dan senang berkenalan dengan kalian