REVIEW RAINBOW AFTER RAIN - LOVE IN MOSCOW KARYA ANGELIQUE PUSPADEWI


Judul Buku : RAINBOW AFTER THE RAIN

(LOVE IN MOSCOW)

Penulis : ANGELIQUE PUSPADEWI

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : 2017

 Tebal : 260 Halaman

ISBN : 978-602-03-7810-7

***


Arabel adalah keluarga korban terorisme yang mendendam. Suatu hari, gadis yang berprofesi sebagai penulis ini ditantang editornya menulis kisah bertema terorisme.

Semua berawal dari kedatangan sepupu Arabel, Reno dan Sarah, untuk berbulan madu di Rusia. Reno membawa sahabatnya, Dimitri, yang perlahan tapi pasti membuat Arabel sadar bahwa teror adalah sifat manusia yang tidak terkait agama mana pun.

Seiring waktu, Arabel jatuh cinta pada Dimitri. Pria itu dan riset penulisan menjadi alasannya datang ke Bali. Padahal sejak kejadian Paddy's Arabel bersumpah tidak akan menginjakkan kaki ke Pulau Dewata. Di tempat itu pula semua kesakitan kembali datang. Dimitri membongkar rahasia besar yang menjungkir-balikkan dunia Arabel.

Akankan Arabel menerima Dimitri dan masa lalunya.

Seperti pelangi yang datang setelah hujan

****


Kedatangan Reno dan Sarah mengungkapkan fakta baru yang membuat keduanya terkejut, yaitu Arabel sepupu Reno yang paling ia sayangi masih memendam kebencian kepada Islam. Sejak kejadian tragedi Bali beberapa tahun silam Arabel mempertanyakan kemana ALLAH pada saat itu, kenapa doa-doanya tidak pernah terkabul hingga saat ini. Sebagai bentuk protes ia menjauh dari agama yang sejak kecil sudah ia pelajari bersama dengan sang ayah.

Jika sang ibu menginjinkan Arabel ingin sekali berpindah keyakinan, tapi demi menghormati sang ibu yang masih menjalankan ibadah dengan baik, bentuk protes akan sakit hatinya adalah dengan tidak menjalankan semua perintah ibadah wajib sebagaimana ibunya.

Reno dan Sarah datang ke Moscow bersama dengan Dimitri, pria yang alim dan sangat agamis setidaknya itu menurut Arabel. Dari pandangan pertama Dimitri sudah berhasil menarik perhatian Arabel, meski ia selalu berusaha menolaknya perasaan itu.

Di Moscow Arabel bekerja sebagai seorang penulis, pada hari itu ia menerima tawaran menulis tentang teroris, Sang editor menawarkan kepada Arabel dengan alasan ia adalah korban dari terorisme, sehingga nanti tulisannya akan lebih bernyawa dan sebagai cara untuk menyembuhkan rasa trauma dalam diri Arabel.

Bagaimana Dimitri menyembuhkan rasa trauma Arabel? dan berhasilkan Arabel melawan ketakutannya selama ini saat ia menginjakkan kaki di Bali? dan bagaimana waktu menjawab semuanya apa yang menjadi pertanyaan Arabel selama ini, semuanya diceritakan dengan baik oleh penulis dalam novel yang berjudul RAINBOW AFTER THE RAIN. 

 


Ini menjadi buku pertama dari penulis yang aku baca, ternyata buku ini adalah bagian dari series Around The World With Love yang diadakan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama, jadi masih ada beberapa novel dengan cerita yang berbeda dan dari penulis yang berbeda pula. Kalian sudah baca yang mana saja? kalau aku baru ini yang pertama.

Dibuka dengan prolog bagaimana khawatirnya dan ketakutan Arabel terhadap kondisi sang ayah setelah terjadi ledakan bom, Arabel langsung mendatangi lokasi kejadian, tapi sayang sang ayah tidak ditemukan, dalam daftar korban yang meninggal ataun pun selamat tidak ditemukan nama sang ayah. Di sini penggambaran bagaimana suasana pasca ledakan sangat jelas terasa. Kemudian kita di bawa ke beberapa tahun kemudian, dengan luka trauma dari seorang Arabel.

Menggunakan alur maju, cerita masa lalu hanya terjadi di awal cerita saja sebagai bab prolognya di bab-bab selanjutnya sudah menggunan settingan waktu masa sekarang.  Meski hanya satu bab tetapi kekuatan si prolog ini sangat luar biasa. Karena aku pribadi banyak memiliki ekspektasi tentang bagaimana jalan ceritanya, dan ternyata alur ceritanya diluar ekspektasi saya. ha ha ha luar biasa keren.

Dalam menulis novel ini penulis menggunakan sudut pandang orang pertama dari tokoh Arabel. Ada beberapa tokoh yang sangat menonjol di sini selain Arabel, yaitu Dimitri, Reno dan Mamanya Arabel. Selain itu juga masih ada beberapa tokoh pendamping yang mampu membuat cerita semakin seru dan menarik.

Karakter Arabel sendiri disini, dia sangat sayang kepada kedua orang tuanya, meski dia menjauh dari Islam, tetapi Arabel sama sekali tidak membenci Islam itu sendiri dan penganutnya.

Dimitri, nama yang unik awalnya aku kira dia seorang warga negara asing ternyata semua itu salah. Dia laki-laki yang cerdas dan taat. Suka sama tipe laki-laki sejenis Dimitri ini, dia memberitahu, menasehati tanpa ada kesan dia lebih baik dari orang lain. Pokoknya dua jempol buat Dimitri ini, dan aku juga suka dengan namanya.


 

Reno, adalah sepupu Arabel, dia sangat menyanyangi Arabel, Reno tahu bagaimana rasa trauma Arabel, dia tidak menghakimi keputusan Arabel, tapi tetap merangkulnya dan memberikan limpahan kasih sayang sebagaimana mestinya sebuah keluarga.

Dari semua karakter, karakter mamanya Arabel ini yang paling kuat dalam menghadapi cobaan. Coba bayangkan suaminya tidak ada kabar pastinya, kemudian sang anak berniat keluar dari Islam dan memilih untuk tidak melakukan semua kewajiban layaknya umat Islam, belum lagi harus tinggal jauh dari keluarga besar dan belum lagi harus merelakan sang putri keduanya untuk tinggal sendirian di luar negeri. Bayangkan bagaimana perasaan seorang ibu?

Di novel ini kita juga diajak jalan-jalan ke beberapa tempat pariwisata di Kota Moscow, antara lain Saint Basil, Historical Museum, Istana Peterhof dan lain-lainnya. Di cerita ini memang tempat pariwisatanya yang dituju kebanyakan memang obyek wisata sejarah.

Paling suka adegan dalam cerita ini adalah saat Arabell diam-diam mengintip waktu Reno, Dimitri, Sarah dan mamanya sedang berjamaah aku kebawa ikutan deg-degan, he he he.

 


Bukan spoiler tapi dari judulnya memang sudah bisa ditebak bagaimana akhir kisah Arabell, tapi meskipun begitu tiap bab demi bab yang diceritakan sungguh sayang untuk sekedar dilewatkan, karena memang seru. Karena membaca bukan lagi tentang akhir yang seperti apa, tetapi proses bab demi bab adalah makna di balik asyiknya membaca sebuah bacaan.

Membaca buku ini aku jadi teringat sebuah kalimat, yaitu ALLAH mengabulkan doa hambanya dengan tiga cara, yaitu pertama "YA" dengan mengabulkan apa yang kita minta, kedua "TIDAK" dan ALLAH memberikan jauh lebih baik dari apa yang kita inginkan, dan yang ketiga adalah "TUNGGU" dan ALLAH memberikan apa yang kita inginkan di waktu yang tepat.

Kalian sudah baca cerita ini belum? jika belum kalian harus baca dan selamat membaca dan aku tebak kamu pasti jatuh cinta sama Dimitri dan gemes sama Reno.

 


ANGELIQUE PUSPADEWI, lahir di Jakarta berpuluh tahun lalu. Penikmat novel berbagai genre serta buku motivasi. Pecinta kopi, film layar lebar, drama korea, penggila warna pink dan bandbags. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dan Master Anti Aging Medicine Universitas Udayana.

Buku telah diterbitkan oleh GPU bergenre Amore: The Man Next Door, The Rising Star, dan In Between.

Silahkan sapa via twitter @cherrylangel, FB Angelique Puspadewi atau IG angelique.puspadewi

 


Posting Komentar

0 Komentar